Jika bicara soal agama maka itu pasti bicara soal Tuhan, manusia dan juga segala macam makhluk hidup yang ada di muka bumi. Mulai dari darat, laut, sampai di udara (termasuk kita yang saling rindu, hihi)Â
Banyak orang yang senang jika membicarakan perihal agama, katanya bisa mendapatkan ketenangan, bisa mendapatkan inspirasi dan juga semangat untuk hidup lagi esok hari dan seterusnya bahkan ada yang bisa sembuh dari depresi dan juga rasa keputusasaan dalam menjalani kehidupan (termasuk menjalani hubungan kita yang kandas di tengah jalan)
Namun banyak juga yang mengatakan bahwa agama itu hanya candu dari masyarakat yang putus asa karena kerasnya kehidupan yang jalaninya ( kalau enggak salah pendapat karl marx. Siapa itu karl marx? Cari tahu sendiri).Â
Agama menjadi beban dan membuat manusia tidak punya kehendak bebas dalam menjalani kehidupan, agama mengkungung akal sehat manusia dan membuat manusia hanya bisa berhalusinasi dan akhirnya ada yang memilih untuk menjadi agnostik dan juga atheis.Â
Miris sekali bukan? Namun setiap orang punya alasan dan kebebasan dalam berpikir asalkan ia mampu mempertanggung jawabkannya (alasannya aku mencintaimu)
Dan di negara kita yang tercinta ini (tercinta karena ada kamu) hidup berdampingan beberapa agama dan menjadi negara yang plural namun harmonis (plural dalam artian banyak suku, budaya, bahasa, dan agama ya bukan plural yang di pahami sebagai pluralisme.Â
Apa perbedaan plural dan pluralisme? Silahkan tanya guru atau dosen atau prof. Google kalian) walaupun ada beberapa oknum yang suka mengadu domba antar umat beragama.
Namun pada kenyataannya dengan negara yang plural terkadang tetap saja ada kerenggangan antara penganut paham yang berbeda, bahasan tentang agama adalah bahasan yang sangat sensitif dan mengundang diskrimasi jika agama dibawa keranah publik atau hubungan sosial, bahkan ada yang tidak suka jika di tanya tentang agamnya dan juga menyembunyikan identitas agamanya ketika berhubungan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Lantas sesungguhnya beragama itu artinya apa? Untuk apa kita beragam?
Apa artinya beragama? Aku menemukan pertanyaan ini dalam feed IG sebuah media yang berperan dalam menyebarkan ideologi dan politik agama. Begitu banyak yang menyukai pertanyaan itu dan tidak sedikit juga yang mengomentarinya dengan sinis.