Mohon tunggu...
Al Faruq
Al Faruq Mohon Tunggu... Freelancer - Lelaki zenit dan nadir dari ujung timur matahari

seorang penikmat kopi, kretek, dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Apa Artinya Beragama?

11 November 2020   06:10 Diperbarui: 11 November 2020   06:15 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber photo : Mojok.co

Jika bicara soal agama maka itu pasti bicara soal Tuhan, manusia dan juga segala macam makhluk hidup yang ada di muka bumi. Mulai dari darat, laut, sampai di udara (termasuk kita yang saling rindu, hihi) 

Banyak orang yang senang jika membicarakan perihal agama, katanya bisa mendapatkan ketenangan, bisa mendapatkan inspirasi dan juga semangat untuk hidup lagi esok hari dan seterusnya bahkan ada yang bisa sembuh dari depresi dan juga rasa keputusasaan dalam menjalani kehidupan (termasuk menjalani hubungan kita yang kandas di tengah jalan)

Namun banyak juga yang mengatakan bahwa agama itu hanya candu dari masyarakat yang putus asa karena kerasnya kehidupan yang jalaninya ( kalau enggak salah pendapat karl marx. Siapa itu karl marx? Cari tahu sendiri). 

Agama menjadi beban dan membuat manusia tidak punya kehendak bebas dalam menjalani kehidupan, agama mengkungung akal sehat manusia dan membuat manusia hanya bisa berhalusinasi dan akhirnya ada yang memilih untuk menjadi agnostik dan juga atheis. 

Miris sekali bukan? Namun setiap orang punya alasan dan kebebasan dalam berpikir asalkan ia mampu mempertanggung jawabkannya (alasannya aku mencintaimu)

Dan di negara kita yang tercinta ini (tercinta karena ada kamu) hidup berdampingan beberapa agama dan menjadi negara yang plural namun harmonis (plural dalam artian banyak suku, budaya, bahasa, dan agama ya bukan plural yang di pahami sebagai pluralisme. 

Apa perbedaan plural dan pluralisme? Silahkan tanya guru atau dosen atau prof. Google kalian) walaupun ada beberapa oknum yang suka mengadu domba antar umat beragama.

Namun pada kenyataannya dengan negara yang plural terkadang tetap saja ada kerenggangan antara penganut paham yang berbeda, bahasan tentang agama adalah bahasan yang sangat sensitif dan mengundang diskrimasi jika agama dibawa keranah publik atau hubungan sosial, bahkan ada yang tidak suka jika di tanya tentang agamnya dan juga menyembunyikan identitas agamanya ketika berhubungan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Lantas sesungguhnya beragama itu artinya apa? Untuk apa kita beragam?

Apa artinya beragama? Aku menemukan pertanyaan ini dalam feed IG sebuah media yang berperan dalam menyebarkan ideologi dan politik agama. Begitu banyak yang menyukai pertanyaan itu dan tidak sedikit juga yang mengomentarinya dengan sinis.

Ada yang menjawab kalau beragama berarti menyembah Tuhan yang maha esa, beragama berarti percaya kepada Tuhan, tidak peduli seperti apa bentuknya Tuhan itu yang penting Tuhan itu welas asih dan ada juga yang menjawab kalau beragama itu berarti belajar tentang hubungan antara alam semesta, manusia dan Tuhan.

Namun ada sebuah jawaban yang sangat luas dan dalam pemikirannya menurutku

"Beragama bukan hanya tentang bagaiman kita membaca kitab suci lalu mengetahui setiap perkataan Tuhan dan menjadikan itu bahan renungan kita sehari -- sehari untuk mendekatkan diri kepada Tuhan lalu kita mengasingkan diri dari kehidupan sosial. Beragama berarti menjadikan agama itu sebagai pedoman hidup dalam keseharian kita untuk berhubungan dengan sesama manusia dan makhluk hidup lainnya dan memperlakukannya dengan baik, tanpa harus berseberangan atau bertentaangan dengan perintah Tuhan."

Aku kagum dengan jawaban itu, dan menurutku jawabannya benar dan aku mulai berpikir bahwa setiap orang yang beragama harus paham untuk apa dia beragama dan untuk apa dia memilih agama yang di anutnya sebagai pedomannya dalam menjalani kehidupan. 

Sebab percuma jika memilih sesuatu lantas kita tidak punya alasan untuk apa kita memilihnya, seperti kita terus berjuang untuk hidup namun kita tidak tahu untuk apa kita hidup.

Jadi, untuk apa aku memilihmu sebagai pendamping hidup? Aku memilihmu karena aku mencintai setiap kebaikan dan kecantikan yang ada di dalam dirimu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun