Mohon tunggu...
Alfaro Rico
Alfaro Rico Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa || Penggiat Aksara || Pecandu Buku || Bisa di hubungi di alfaromohrec@gmail.co

Selanjutnya

Tutup

Segar

Mari Menghilangkan Kebiasaan Penggunaan Plastik Sekali Pakai di Bulan Ramadan

10 Mei 2019   17:30 Diperbarui: 10 Mei 2019   17:35 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedikit melirik apa saja aktivitas di bulan Ramadan, tentu hal yang paling besar adalah aktivitas yang berbau konsumsi. Setelah menahan haus dan lapar seharian, semua makanan rasanya akan selalu terlihat lezat di mata kita. Populasi pedagang, khususnya pedagang "Dadakan" di pinggir jalan sangatlah meningkat dalam jumlah besar. Kemudian hal demikian ternyata akan berdampak memiliki beberapa persoalan. Saya akan menyinggung sedikit satu persoalan yang mengenai, timbulnya penggunaan plastik sekali pakai dalam jumlah besar.

Tanpa perlu membahas masalah yang berisi dampak negatif plastik, saya ingin langsung saja bertukar pikiran dan membahas solusi, bagaimana tips yang mungkin akan perlu kita lakukan untuk sedikit mengurangi persoalan ini. Lantas apa saja tips yang mungkin akan cocok dan efisien untuk dijalankan untuk mengatasi persoalan ini?

1. Membiasakan Diri dengan Membawa Wadah Sendiri


Aneka macam es segar atau beberapa jenis kolak sangat menggiurkan memang, juga memang sangat cocok jadi hidangan yang pas untuk melengkapi menu berbuka puasa. Tak sedikit, para pedagang yang menjual es, kolak, atau sejenis minuman yang lainnya, pasti sangat laris manis di bulan Ramadan. Tapi, justru karena semakin larisnya hal tersebut, maka akan begitu laris pula tingkat penggunaan plastik sekali pakai.

Dengan begitu, sebaiknya sudah saatnya memang bagi kita jika hendak membelinya, kita membawa wadah sendiri. Mungkin memang terasa akan merepotkan bagi kedua belah pihak, dan pastinya terasa sangat ribet. Namun semua ini mestinya dilakukan agar lingkungan kita tidak tercemar bahayanya limbah plastik.

2. Belanja Dalam Jumlah Besar


Apa artinya belanja dalam jumlah besar? Belanja dalam jumlah besar yang dimaksud adalah bukan berarti belanja barang-barang yang banyak. Akan tetapi, untuk meminimalisir penggunaan kantong plastik, lebih baik ketika kita belanja banyak barang, kita menyediakan sendiri satu atau dua kantong plastik yang kiranya cukup untuk menampung barang-barang belanjaan kita.

Karena kebiasaan buruk kita, terkadang membeli beberapa jenis barang yang sama, namun menggunakan banyak sekali kantong plastik yang sebenarnya tidak perlu. Contohnya saja ketika kita membeli baju, kita cenderung menggunakan satu kantong plastik, untuk satu baju. Padahal biasanya beberapa baju yang kita beli, bisa kita masukan dalam satu kantong plastik saja.

3. Menggunakan Tas Kokoh Untuk Menampung Belanjaan Dalam Jumlah Besar

Kita perlu memiliki tas serbaguna yang bisa digunakan berulang kali untuk membeli barang, bagaimanapun itu semua demi menjaga lingkungan kita dari bahayanya sebuah plastik. Agar lebih mudah pula, kita menyimpannya dalam kendaraan atau juga bisa pada tas sehari-hari kita. Jadi bila hendak membeli sesuatu sewaktu-waktu, kita sudah siap sedia memiliki wadah tersebut.

4. Memulai Hari Ini Juga


Marilah kita mulai sekarang juga, karena ratusan tips-tips untuk mengurangi penggunaan plastik pun akan percuma jika kita tidak memulai, atau mencoba salah satu dari tips-tips yang ada. Sedikit tips yang kita pakai, pasti akan jauh lebih bermanfaat dan terealisasi jika kita memiliki niatan untuk melakukannya mulai sekarang. Tidak perlu menunggu orang lain memulai, mari kita mulai dari diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun