Mohon tunggu...
Alfaro Rico
Alfaro Rico Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa || Penggiat Aksara || Pecandu Buku || Bisa di hubungi di alfaromohrec@gmail.co

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sidoarjo Punya Tradisi 'Nyadran' Saat Ramadan

9 Mei 2019   16:32 Diperbarui: 9 Mei 2019   16:55 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
baguswahyupurnomo.blogspot.com

Kebiasaan dan perilaku masyarakat Balongdowo yaitu sebagai nelayan kupang dan kerang. Sedangkan kepercayaannya tentang cerita Dewi Sekardadu yang merupakan asal mula nama Ketingan atau Kepetingan. Sehingga jadilah Nyadran yang merupakan pengungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam bentuk pelarungan hasil bumi di Selat Madura (tempat di temukan mayat Dewi Sekardadu), ziarah di makam Dewi Sekardadu, dan peragaan cara mengambil kupang di selat madura serta serangkaian acara menghibur lainnya.

Pada mulanya Nyadran hanyalah semacam kenduri di makam Dewi Sekardadu. Namun seiring perkembangan jaman, acara Nyadran semakin meriah dengan adanya inisiatif pemuda dengan menghias perahu mereka dan menambahkan sound system serta berlomba-lomba berjoget diatas perahu tanpa berhenti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun