Peredaran uang palsu juga sangat marak terjadi khususnya di bulan Ramadan ini, cukup sulit untuk membedakan uang palsu dan asli jika tidak diperhatikan dengan baik. Apalagi lebaran tentu selalu menarik minat kita untuk menukar dengan uang baru. Kita juga harus selalu memeriksa uang ketika menerima kembalian terutama jika uang yang kita terima cukup besar dari 20 ribu sampai 100 ribu rupiah.
Pencurian.
Kasus ini sebenarnya hampir sering waktu terjadi, tapi kejahatan ini peningkatannya sangat besar terjadi di bulan Ramadan. Kebutuhan ekonomi yang mendadak tinggi pada akhirnya melahirkan kejahatan ini. Kita perlu lebih berhati-hati lagi. Misal selalu mengunci rumah dengan keamanan tinggi saat ditinggal shalat tarawih, karena waktu tersebut adalah waktu yang rawan maling. Jika kita sering berpergian dan rumah kita sering kosong, jangan melulu di update untuk status, karena bisa jadi penjahat adalah orang-orang di sekitar kita.
Tentu sebenarnya akan ada banyak kejahatan-kejahatan lainnya yang bisa saja muncul baru dan tidak terduga. Sebab itu saya sendiri sangat berharap pelaku-pelaku kejahatan bisa sadar dengan perbuatan tercelanya yang sungguh sangat tidak pantas, apalagi dilakukan pada bulan suci Ramadan.
Semoga pada bulan Ramadan ini, tentu para penjahat lekas mendapatkan hikmah dan hidayahnya untuk tidak lagi melakukan kejahatan yang merugikan orang lain. Bulan kemenangan bagi umat islam ini terlalu mahal harganya jika selalu ternoda oleh tindak kriminal maupun kejahatan. Sekali lagi kita sendiri mesti lebih berhati-hati agar Ramadan kita tahun ini tidak terjadi hal-hal yang mungkin tidak kita inginkan.
Aamiin ya robbal aalamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H