Mohon tunggu...
RAGHIED ALVARO
RAGHIED ALVARO Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - memenangkan penghargaan futsal

main bola

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keganasan PKI pada Gerakan 30 September

3 Oktober 2024   07:30 Diperbarui: 3 Oktober 2024   07:33 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam 30 September 1965: Sekelompok perwira yang diduga terkait dengan PKI, termasuk anggota "Cakrabirawa" (pasukan pengawal presiden), melancarkan kudeta. Merea menculik dan membunuh enam jenderal Angkatan Darat di Jakarta, termasuk Jenderal Ahmad Yani, dan seorang letnan. Mayat mereka kemudian ditemui Buaya, sebuah sumur tua di Jakarta.
 Para pelaku mengumumkan pembentukan "Dewan Revolusi" dan menyatakan bahwa mereka bertujuan untuk melindungi Presiden Sukarno dari apa yang mereka sebut sebagai "Dewan Jenderal", yang mereka klaim berencana untuk melakukan kudeta militer. Namun, Soeharto, seorang mayor jenderal, segera mengambil alih komando militer dan memobilisasi kekuatan untuk menumpas gerakan tersebut.Setelah Peristiwa: Gerakan ini berhasil ditumpas dalam waktu singkat. Soeharto kemudian memimpin upaya pembersihan besar-besaran terhadap PKI, yang melibatkan pembunuhan massal dan penangkapan anggota PKI dan simpatisannya. Jumlah korban jiwa dalam pembersihan ini diperkirakan antara 500.000 hingga 1 juta orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun