Menurut teori Cognitive Offloading yang diungkapkan oleh Risen (2017), ketika individu terus-menerus menggunakan alat eksternal untuk menyelesaikan masalah, mereka cenderung mengurangi upaya mental dan mengandalkan teknologi untuk berpikir. Dalam konteks TIK, ketergantungan pada AI dapat menyebabkan profesional TIK mengandalkan solusi yang disediakan oleh AI tanpa mengevaluasi atau menganalisis lebih dalam, sehingga mengurangi kemampuan mereka untuk berpikir kritis. Sebagai contoh, alih-alih menganalisis bug secara mendalam, professional IT mungkin lebih memilih menggunakan AI seperti ChatGPT atau alat pemrograman otomatis lainnya untuk menghasilkan solusi secara instan.
Fenomena ini menyebabkan penurunan kualitas pekerjaan di bidang IT. Kecenderungan menggunakan generative AI sebagai "pengambil alih" pekerjaan rutin, ada risiko bahwa profesional TIK kehilangan kesempatan untuk melatih keterampilan penting seperti problem solver dan inovasi yang mana kedua keterampilan ini sangat penting untuk menghadapi tantangan baru yang tidak selalu dapat dipecahkan oleh AI.
Agar dampak negatif ketergantungan pada AI ini tidak mengakar, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh pemangku kepentingan di sektor TIK. Pertama, perusahaan dapat mengintegrasikan pelatihan pengembangan keterampilan berpikir kritis sebagai bagian dari program pengembangan karyawan. Kedua, untuk menjaga keterampilan problem-solving, profesional IT perlu didorong untuk menggunakan AI sebagai alat bantu, bukan solusi utama. Dengan cara ini, AI dapat dimanfaatkan untuk efisiensi, sementara profesional tetap aktif dalam proses berpikir kritis dan problem solver.
IV. Daftar Pustaka
ACM. (2018). ACM Code of Ethics and Professional Conduct. Diambil kembali dari Association for Computing Machinery: https://www.acm.org/code-of-ethics
Albaar, M. R. (2021). ETIKA PROFESI INFORMATIKA. Uwais Inspirasi Indonesia.
Boyatzis, R. E. (1991). The Competent Manager: A Model for Effective Performance. Amerika Serikat: Caleb Wiley.
Pramana, C. W. (2023, Agustus). BERADAPTASI DENGAN PERUBAHAN TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN DAN EVOLUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 7(2), 215-220.
Raharjo, B. (2023). TEORI ETIKA DALAM KECERDASAN BUATAN (AI). (M. C. Wibowo, Penyunt.) Semarang, Jawa Tengah, Indonesia: Yayasan Prima Agus Teknik.
Satrio Y, N. T. (2022). Etika Profesi dalam Bidang Teknologi Informasi. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Sidiq, R. J. (t.thn.). Perkembangan Teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI). Diambil kembali dari Portal Publikasi: https://portalpublikasi.id/2023/05/13/perkembangan-teknologi-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-atau-ai/
Yusnaini Yusnaini, M. M. (2023). Artificial Intelligence dalam Perkembangan Teknologi Informasi. Padang, Sumatera Barat: CV. Gita Lentera.