Mohon tunggu...
Alfarizi Tubagus
Alfarizi Tubagus Mohon Tunggu... -

Hanya mencoba menulis dan ingin berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Amerika dan Australia Tidak Percaya Indonesia Bisa Membuatnya

15 Oktober 2014   03:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:59 5409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senapan penembak jitu (snipper) antimaterial adalah salah satu kebutuhan utama dalam pertempuran modern, senapan ini digunakan untuk menembak pasukan musuh yang bersembunyi di balik pelindung seperti tembok ataupun baja/material. [caption id="" align="aligncenter" width="506" caption="SPR 2 Produk PT. Pindad / Sumber : pindad.com"][/caption]

Senjata sniper antimaterial, sudah digunakan sejak Perang Dunia II (1939-1945) diantaranya oleh pasukan :

  • Nazi Jerman dengan Mauser Tank-Gewehr Model 1918, kaliber .51,
  • Jepang dengan senjata Tipe 97, kaliber 20 mm), dan
  • Inggris dengan Boys Antitank Rifle, kaliber .55.

Pasukan dari ketiga negara tersebut menggunakannya untuk menghantam musuh yang berlindung di balik tembok atau berada dalam kendaraan lapis baja. Menyadari pentingnya hal ini PT Pindad tak mau ketinggalan dan mereka sudah memproduksinya dengan nama Senapan Penembak Runduk (SPR), yang terdiri dari tiga varian yaitu SPR-1, SPR-2 dan SPR-3. SPR-1 ini mempunyai peluru kaliber 7,62mm dengan jarak akurasi 900 meter, SPR-2 pada jarak tembak 500 meter  mampu menembus lapisan baja dengan ketebalan sampai 2 cm, sedangkan SPR-3 mampu menembus baja setebal 3 cm dengan jarak 700 meter. Pada pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2014 yang digelar di JIExpo Kemayoran dari tanggal 8 - 12 Oktober 2014 yang baru lalu dan telah dikunjungi oleh lebih dari 14.000 pengunjung dari sedikitnya 100 negara, PT Pindad memamerkan senjata SPR-2 buatannya ini. Banyak calon pembeli dari Amerika Serikat (AS) dan Australia tidak  percaya, senjata canggih ini diproduksi oleh tangan-tangan orang Indonesia. “Buyers dari Amerika dan Australia yang datang kemari mengatakan, mereka kaget kok bisa Indonesia buat alat senjata canggih semacam ini,” ujar Desain Produk PT Pindad (Persero) Yudi, Sabtu (11/10/2014). Senjata jenis SPR (Senapan Penembak Runduk) 2 ini ditegaskan Yudi, memang buatan asli PT Pindad. Senjata ini memang canggih dan menjadi pesaing senjata-senjata yang diproduksi dari AS maupun Rusia. “Mereka mengira ini mainan. dan ketika saya jelaskan bahwa ini senjata ini asli, mereka bilang Indonesia hebat,” tambahnya. Walaupun terilhami produk-produk senapan antimaterial yang sudah ada, namun senjata SPR-2 menggunakan desain dari PT Pindad sendiri, walaupun ada bagian yang masih mengambil desain dari Black Arrow M93 dan NTW-20 buatan Afrika Selatan. SPR 2 mempunyai spesifikasi panjang laras 1050 mm dan beratnya 19 kg. Peluru yang digunakan berkaliber 12,7 mm, dengan jarak tembaknya 1,8 hingga 2 km. SPR-2 didesain bukan untuk menembak personel/orang melainkan material termasuk kendaraan lapis baja. Yudi mengklaim senjata ini bisa meledakan satu kendaraan hanya dengan sekali tembakan dengan peluru MU3 Blam. Hanya saja masih ada satu komponen dari senjata ini yang masih harus diimpor. “Teleskop kita masih menggunakan buatan luar negeri yaitu Jerman karena lensa kita belum membuatnya,” katanya. [caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="Sumber : picturepush.com"]

[/caption]

SPR-2 diharapkan mampu menjadi salah satu produk senjata unggulan dalam negeri baik untuk digunakan sendiri maupun untuk keperluan ekspor, kehadirannya dapat menjadi varian produk sejenis asal Yugoslavia, Black Arrow M93.Kedua senapan antimaterial ini sama-sama menggunakan peluru kaliber 12,7 mm x 99 (umum pula disebut kaliber .50) dengan isian magasen lima peluru, dengan sistem pengoperasian bolt action yang memiliki  akurasi tembakan yang lebih jitu. Kehadiran SPR-2, membuat Indonesia mensejajarkan diri dengan negara maju lainnya dalam industri senjata, dan semakin meramaikan produk serupa yang sudah muncul dan dipergunakan berbagai angkatan bersenjata di dunia, sedikitnya ada 25 jenis dan beberapa produk yang terkenal diantaranya :

  • Gepard M1/M2 (Hongaria, kaliber .50),
  • Barret M82, M90 dan M95, M99, serta M-107 (Amerika, kal .50),
  • SVN-98 (Rusia, kaliber 12,7 mm x 108),
  • Steyr IWS-2000 (Austria, kal .50 dan 12,7 mm x 108),
  • PGR UM-Hecate (Prancis, kal .50),
  • AI AS (Inggris, kal .50),
  • NTW-20 (Afrika Selatan, kal 20 mm), dll.

Dari berbagai negara yang ikut memproduksi senapan antimaterial, Jerman, Amerika, dan Rusia, yang paling banyak membuat aneka produknya sejenis. Senapan penembak jitu antimaterial ini di pasaran harganya rata-rata sangat mahal, sehingga negara-negara pembeli biasanya membatasi kepemilikan jenis senjata ini. Menurut Desain Ghrapic Divisi Senjata PT Pindad, Dede Tasiri, yang senada dengan engineer Nana Mulyana, senjata SPR-2 ini diharapkan dapat memberikan efisiensi bagi TNI jika dibandingkan produk impor. Dari hitung-hitungan, produksi SPR-2 harganya lebih murah dengan fungsi yang sama hebatnya, apalagi jika dibandingkan Black Arrow M93 yang harganya di atas Rp 1 miliar per pucuk dan diketahui banyak yang sudah rusak. Hidup PT Pindad serta jayalah Tentara Nasional Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun