Mohon tunggu...
Alfarizi Tubagus
Alfarizi Tubagus Mohon Tunggu... -

Hanya mencoba menulis dan ingin berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Yang Aneh-aneh di Samudera

17 Oktober 2014   04:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:43 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepercayan akan tradisi kelautan yang berbau mistis tidak melulu ada di dunia Timur akan tetapi dunia Barat juga mengenal hal ini, sebagai contoh tradisi memandikan pelaut baru atau penumpang kapal yang dikenal sebagai Mandi Khatulistiwa. Upacara ini konon merupakan tradisi Pelaut/Angkatan Laut di seluruh dunia yang bertujuan agar mendapat izin Dewa Neptunus untuk melintasi samudera.

[caption id="attachment_366958" align="aligncenter" width="640" caption="Dewa Neptunus - Sumber : http://hqwallbase.com"][/caption]

Contoh lain misalnya fenomena Segi Tiga Bermuda yang sampai sekarang masih merupakan misteri, atau legenda Nyai Roro Kidul kalau di tanah air. Kemudian, di perairan sebelah timur Palembang juga terdapat suatu fenomena yang aneh di mana kadang-kadang radar kapal laut tidak berfungsi.

Salah seorang saudara saya yang menjadi Perwira Telekomunikasi di sebuah kapal niaga pernah bercerita mengenai hal-hal yang aneh di laut, misalnya tidak boleh bersiul karena akan mengakibatkan datangnya badai,  membunuh burung camar akan mendatangkan suatu musibah dan sebagainya, juga tentang kejadian-kejadian aneh yang dia alami ketika bekerja di kapal laut, dan hal ini bukan sekedar cerita dia semata karena rekan-rekannya sesama pelaut juga banyak yang mengalaminya. Salah satu kisahnya adalah sebagai berikut.

Suatu ketika saudara saya baru pindah dari satu kapal ke kapal lainnya yang melakukan pelayaran dari Indonesia ke Jepang, sebagai perwira tentu dia disambut dan diberikan akomodasi sesuai dengan pangkatnya dan oleh rekan-rekannya ditunjukan sebuah kamar untuk beristirahat.

Singkat cerita malam itu dia langsung tertidur pulas di kamarnya karena kecapaian dan sedang enak-enak tidur tiba-tiba terasa ada sebuah tangan yang mencekik lehernya dengan keras sehingga dia merasa sesak nafas dan langsung terbangun, tetapi sekilas dia melihat dua buah tangan yang besar, hitam serta berbulu yang telah mencekiknya itu.

Bingung dengan kejadian itu dia tidak bisa tidur lagi memikirkan apa yang baru dialaminya karena yakin sekali tidak bermimpi dan sempat melihatnya sekilas, akhirnya dia keluar dari kamar dan berdiri di anjungan sambil merokok dan memandang ke laut lepas di malam hari.

“Ada apa Spark?” seorang rekannya tiba-tiba sudah ada disampingnya, dan saudara saya menjawab : “Ah tidak ada apa-apa, cuma pengen menghirup udara segar saja.”

“Ada yang nyekik ya?”, rekannya menimpali sambil tersenyum.

“Lho kok tahu,” kata saudara saya dalam hatinya, akhirnya mereka ngobrol panjang lebar mengenai masalah itu. Ternyata kamar itu memang menyimpan suatu misteri di mana setiap orang baru yang tidur di situ malamnya akan dibangunkan oleh cekikan di leher yang dilakukan secara misterius entah oleh siapa.

Semua crew kapal selalu penasaran dengan kejadian itu, karenanya mereka selalu menempatkan orang baru di kamar itu sebagai ujicoba apakah akan terjadi hal yang sama, dan ternyata semua orang baru mengalami kejadian yang sama di situ yaitu dibangunkan oleh sebuah cekikan yang keras oleh tangan yang besar, hitam dan berbulu di tengah malam.

Tentu sukar mencari penjelasan logis tentang masalah ini, akan tetapi kejadian ini memang nyata dialami saudara saya dan juga banyak orang lainnya dengan cerita yang persis sama.

********

Menurut saya pribadi hal itu menunjukkan betapa kecilnya yang dapat diketahui manusia mengenai alam dan seisinya, terlebih lagi masalah gaib ini memang di luar kemampuan nalar manusia. Takut terhadap hal seperti itu memang manusiawi hanya tidak perlu disikapi dengan berlebihan karena bagaimanapun manusia adalah mahluk ciptaanNya yang paling mulia dan hanya KepadaNya tempat bergantung segala sesuatu

Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun