Mohon tunggu...
alfariza rasendria
alfariza rasendria Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar SMA

Become who you are

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Apa Itu Batik Jumputan dan Bagaimana Cara Pembuatannya?

25 September 2019   21:08 Diperbarui: 15 April 2021   13:26 3416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batik dapat berkembang pesat di Indonesia bahkan mulai dikenal di luar negeri, proses pembuatan batik memang mempunyai ciri tertentu karena keindahannya dan ketelitiannya serta keunikannya, sehingga banyak dikagumi orang-orang asing. 

Pada mulanya kain batik hanya dibuat dari bahan kain mori, namun pada masa sekarang berbagai jenis kain seperti berkolin, santung, belacu, bahkan sutera pun dapat dibuat batik. 

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai batik jumputan (batik celup ikat), batik jumputan adalah batik Jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di ikat dengan tali di celup dangan warna.

Dalam proses pembuatan batik ini menggunakan tali untuk mengikat bagian kain yang akan diberi warna sesuai pola yang dibuat kemudian dicelupkan ke pewarna yang sudah dicampur dengan air yang mendidih. 

Menurut sejarah, teknik celup ikat berasal dari tiongkok, teknik ini kemudian berkembang sampai ke India dan wilayah-wilayah nusantara. 

Teknik celup ikat diperkenalkan ke nusantara oleh orang-orang India melalui misi perdagangan teknik ini mendapat perhatian besar terutama karena keindahan ragam hiasnya dalam rangkayan warna warni yang menawan. 

Penggunaan teknik celup ikat ini antara lain di sumatra, khususnya palembang, di kalimantan selatan, jawa dan bali.

Dalam proses pewarnaan batik jumputan, jaman dahulu zat pewarna yang digunakan berasal dari alam. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi zat pewarna alami mulai di tinggalkan hal ini terjadi terutama karena pewarna sintesis memiliki jumlah warna yang hampir tak terbatas, disamping itu juga, proses pewarnaan alam juga lebih rumit pewarna sintesias. 

Meskipun demikian, keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Oleh karena itu kali ini saya akan memberikan tahapan pembuatan dan bahan dan alat yang perlu disiapkan untuk membuat batik jumputan dengan menggunakan pewarna sintetis.

Bahan dan Alat

  • Panci
  • Kompor
  • Baskom
  • Tali
  • Jarum
  • Spidol
  • Spatula
  • Gunting
  • Kain berwarna putih
  • Wenter
  • Air
  • Garam dapur

 Cara Kerja

  • persiapan bahan. Dalam proses ini kita harus mempersiapkan bahan dan alat yang digunakan untuk membuat Batik Jumputan/celup
  • Pembuatan pola dasar dengan menggunakan spidol
  • Pengikatan. Pola yang telah dibentuk diikat menggunakan tali. Sehingga kain yang ditali tidak dapat menyerap pigmen warna dan dapat membentuk pola yang telah membentuk.
  • Pewarnaan dengan teknik celup. Sebelumnya kita harus menyiap kan 2 liter air/secukupnya untuk setiap warna dan ditambahkan dengan garam secukupnya kemudian panaskan hingga mendidih serta aduk hingga pewarna tercampur kemudian celupkan kain ke dalam larutan pewarna. Lakukan proses ini berulang kali hingga warna terserap oleh kain. Kita juga dapat menggunakan teknik pewarnaan kuas ataupun siram.
  • Pembilasan. Bilas kain yang telah diwarna dengan air dingin supaya pewarna yang tidak terserap (kelebihan pigmen) sehingga tidak luntur ke warna lain.
  • Lakukan langkah kedua sampai kelima berulang -- ulang untuk menambah motif
  • Jemur (diayun-ayunkan) tanpa terkena sinar matahari
  • Finishing. Jahit tepi kain (rollbis) agar benang pada kain terlihat rapi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun