Mohon tunggu...
Achmad faizal
Achmad faizal Mohon Tunggu... -

Sosiologi Universitas Hasanuddin. Dapat berkorespondensi melalui achmadfaizalxxx@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

YoungLex dan Awkarin serta Sang Derridean

11 Oktober 2016   07:58 Diperbarui: 11 Oktober 2016   08:07 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu hal yang mendorong saya menulis ini adalah pertanyaan mereka berdua akan definisi kebenaran dan moralitas yang dilontarkannya dalam “video klarifikasi” di youtube. Kurang lebih ocehan mereka (YoungLex dan AwKarin) seperti ini “apa itu kebenaran ?”, “apa standar kebenaran mereka” ?, yang mana itu baik dan buruk ?.

Dari beragam pertanyaan filosofis tersebut, nampaknya mereka berdua ingin men- dekonstruksi status quo(hal – hal yang telah mapan) terkait apa itu kebenaran, moralitas, cantik, tampan, yang baik dan yang buruk. Melalui lagu-lagunya yang dilontarkan dapat tercermin sebuah keinginan untuk membongkar nilai-nilai yang telah mapan untuk kemudian menetapkan standar tersendiri.

Dapat dibayangkan potensi dari mereka berdua yang telah memiliki followers cukup banyak di social media dan mampu menggiring opini followernya untuk berfikir ulang terkait hal tersebut (apa itu baik, buruk, benar , dst). Terlebih jika YoungLex , Awkarin dan para followersnya telah membaca teori-teori “perusak” status quo semacam nihilisme (Nietczshe), dekonstruksi (Derrida), hermeneutika(Ricoeur) sebagai legitimasi keilmuan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun