Mohon tunggu...
Hajar Alfarisy
Hajar Alfarisy Mohon Tunggu... Petani - Menulis mengabadikan masa depan

Berjalan dalam kadar mengingat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata Nabi

12 Desember 2016   09:32 Diperbarui: 12 Desember 2016   09:55 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Seketika,hening menjeda lama
Lisan agung menyebut" Ummati - ummati
 mata kenabian berkaca kaca
 tangisnya pecah--- 

 Siapa yang tak haru ?
 pada tangis nabi,
 kala hening mengarus, dari air mata suci nabi  

 Siapa yang tak takluk
 saat ia pergi, ia mengingat kita
 Seluruh hati yang takjub  

 Ketika waktu menjeda
 buka tirai jendela hatimu 

 Muhammad dihatimu, memanggilmu

 sebut namanya dalam sedetik yang abadi,
 agar tangismu dan tangisnya bertemu
 memecah kerasnya karang hatimu
 di lautan hatimu,  samudera luas kan membentang

 salam rindu kepada Mu,,
 Air matamu mengalir memecah kerasnya hati
 yaa Muhammad, salam dari jiwa yang penuh dosa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun