Mohon tunggu...
Alfarisma Melandika
Alfarisma Melandika Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta kopi, coklat, hujan, dan senja

Terus belajar dan tidak berhenti belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajarkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Rasa

10 Desember 2022   12:15 Diperbarui: 10 Desember 2022   12:54 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi (Sumber: Hipwee)

Deretan aksara tak cukup urai kisahmu
Goresan tinta tak mampu ungkap rasamu
Semburat warna tak sanggup lukis hatimu
Karena rasa itu, hanya kau dan dia yang rasa

Rasa yang tumbuh seiring berjalannya waktu
Yang tak bisa dipungkiri
Tapi hati harus mengelak
Walau perih mendera batin

Kau biarkan rasa itu terombang-ambing di samudra hatimu
Ingin kau benamkan sedalam mungkin biar tak kembali
Tapi getaran membuat rasa itu datang lagi
Hingga hati tak kuasa tuk berdusta

Biarlah rasa itu mengukir kisahnya sendiri
Akankah terlukis pelangi setelah hujan menyapa
Hingga hati berdamai dengan rasa

Baca juga: Hanya Tentang Waktu

Ataukah lembayung senja yang terlihat iringi rindu yang terpendam
Hingga rasa hanya bersemayam dalam hati
Tanpa pernah saling menyapa

Tentang rasa
Hanya hati yang merasakannya
Dan akan selalu jadi misteri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tentang November

Baca juga: Tentang Sang Puan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun