Mohon tunggu...
Alfarisma Melandika
Alfarisma Melandika Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta kopi, coklat, hujan, dan senja

Terus belajar dan tidak berhenti belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajarkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pentas Burung Gagak

20 November 2022   13:22 Diperbarui: 20 November 2022   13:21 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seekor burung gagak
Terbang melintasi kaki langit
Tatapannya tajam menakutkan

Langit biru adalah panggung pentasnya
Semua peran dimainkannya
Tak ada pemeran lain
Pada sebuah sandiwara

Tak dihiraukannya panggilan merpati
Tak dilihatnya lambaian bunga
Didiamkannya sapaan angin
Dipuja-puja dirinya pada semesta

Dibanggakannya suara yang ditakuti manusia
Yang membawa pesan tersirat
Diukir kisahnya pada selembar daun kering
Yang jatuh dan terhempas semilir angin menembus batas

Baca juga: Tentang November

Dalam diamnya
Diintainya jejak merpati
Takut perannya tergantikan

Dalam kesendiriannya
Dipandangnya putih pada merpati
Dengki membara dalam sukma
Semua peran hanyalah miliknya
Tak ada pemeran lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Ketika Alam Murka

Baca juga: Teruntuk Hati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun