Mohon tunggu...
Alfarisma Melandika
Alfarisma Melandika Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta kopi, coklat, hujan, dan senja

Terus belajar dan tidak berhenti belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajarkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruntuk Hati

5 November 2022   10:43 Diperbarui: 5 November 2022   10:49 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bolehkah kupinjam hatimu sebentar saja?
Agar aku bisa merasakan sejenak memilikinya
Dan maukah engkau kupinjami hatiku sebentar saja?
Agar kau bisa merasakan perihnya luka karena dusta

Inginku berkelana di taman bungamu
Menikmati sakura bersemi
Ditemani kidung semesta
Seiring mulai hangatnya udara

Lalu, sudikah engkau singgah di padang gersangku sebentar saja?
Tanah tandus tanpa sentuhan rintik hujan
Pohon meranggas, daun berjatuhan, mengering, dibawa lari sang bayu
Ranting kering berserakan hiasi sepanjang jalan
Damai hanya fatamorgana

Wahai hati….
Tak bisakah kau mencinta tanpa menoreh luka?
Tak bisakah kau membenci tanpa mendendam?
Tak bisakah kau lukis asmara tanpa ada amarah yang membara?
Tak bisakah kau merindu tanpa ada yang tersedu?
Kisahkan sepenggal ceritamu tanpa ada hati yang terluka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Hujan Pertama

Baca juga: Hening Itu Kamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun