Mohon tunggu...
Alfarisma Melandika
Alfarisma Melandika Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta kopi, coklat, hujan, dan senja

Terus belajar dan tidak berhenti belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajarkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membatik sebagai Wujud Pelaksanaan P5

26 Oktober 2022   20:40 Diperbarui: 26 Oktober 2022   21:02 7473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Video Batik
Video Proses Membatik
P5 yang merupakan singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka. P5 adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. 

Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia.

Adapun visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila. 

Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, 2) berkebinekaan global, 3) bergotong royong, 4) mandiri, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.

Mulai tahun pelajaran 2022/2023 SMP Negeri 9 Tarakan menerapkan kurikulum merdeka bagi siswa kelas VII. Untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dengan terciptanya pelajar Pancasila, SMP Negeri 9 Tarakan melaksanakan P5 dengan memilih 3 tema yaitu kearifan lokal, rekayasa dan teknologi, serta kewirausahaan. 

Tema pertama yaitu kearifan lokal melalui kegiatan membatik dilaksanakan pada tanggal 17 – 25 Oktober 2022. Mengapa memilih batik? Karena batik merupakan warisan dunia dari negara Indonesia dan menjadi ciri khas dari budaya Indonesia. 

Motif batik pun beraneka ragam dari berbagai daerah dan masing-masing memiliki ciri khas, seperti Batik Sogan (Solo), Batik Tujuh Rupa (Pekalongan), Batik Mega Mendung (Cirebon), Batik Gentongan (Madura), Batik Kraton (Yogyakarta), Batik Jagatan Pisang (Bali), Batik Lasem (Rembang), Batik Parang (Jawa), Batik Pring Sedapur (Magetan), Batik Tubo (Ternate), Batik Sasirangan (Kalimantan Selatan), dan masih banyak motif batik lainnya.

Pada kegiatan membatik ini, SMP Negeri 9 Tarakan menggunakan berbagai motif yaitu motif bunga, sulur-sulur, kepiting, palet, not, topeng, dan abstrak. Dari segi warna, sebagian besar siswa memilih warna-warna yang berani dan menarik sehingga enak dipandang mata yang merupakan ciri khas batik Kalimantan. Untuk motif dan warna siswa bebas memilih untuk berkreasi dan semua siswa ikut berperan aktif pada kegiatan membatik ini.

Pada kegiatan awal, guru menyampaikan materi tentang membatik, lalu siswa dibagi menjadi 5 kelompok pada masing-masing kelas. Bersama kelompoknya, siswa menentukan rencana motif dan warna batik. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk membatik adalah :

  • Wajan dan kompor untuk mencairkan lilin batik atau malam
  • Canting untuk membatik di atas kain
  • Kuas untuk mencolet kain batik
  • Pensil atau pensil warna untuk membuat motif di atas kain
  • Gelas air mineral bekas untuk wadah pewarna
  • Kain mori prima atau primisima
  • Malam atau lilin batik
  • Pewarna batik

Sedangkan tahapan proses membatik adalah sebagai berikut :

  • Membuat Pola/Motif Batik

Pembuatan pola batik dilakukan sebelum proses membatik. Tahap awal dari pembuatan pola adalah menentukan ide atau memilih motif yang dikehendaki. Kain yang akan digunakan sebaiknya disetrika dulu sebelum permukaannya diberi gambar pola. 

Permukaan kain yang halus dan rata akan memudahkan pembuatan pola dan proses pemalamannya. Pada tahap ini, siswa membuat pola atau motif batik dengan cara menjiplak motif batik yang telah dibuat di kertas. Kertas motif batik tersebut diletakkan di bawah kain lalu mereka menjiplak motif tersebut di kain dengan menggunakan pensil.

  • Tahapan Pemberian Malam

Sebelum proses pemberian malam dimulai, malam harus dipanaskan terlebih dahulu pada wajan di atas kompor hingga mencair. Proses pemberian malam dilakukan dengan cara menuliskan cairan malam ke atas permukaan kain dengan menggunakan canting. 

Cara menuliskannya mengikuti gambar motif yang telah dibuat, dilakukan dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas. Untuk pemberian malam pada gambar motif berupa bidang yang luas digunakan kuas.

pemberian malam (dokpri)
pemberian malam (dokpri)
  • Pewarnaan

Pemberian warna pada batik dapat dilakukan dengan pencelupan maupun pencoletan. Pencelupan dilakukan dengan larutan zat warna tanpa pemanasan. 

Hal ini dilakukan untuk menghindari lelehnya malam batik. Batik colet dihasilkan dengan melukis motif dengan pasta zat warna, umumnya zat warna pigmen.

dokpri
dokpri
Adapun tahapan dalam pemberian warna pada batik tulis ada 2 yaitu: 1) Pemberian warna rapid dilakukan dengan cara menyapukan warna rapid ke bagian-bagian gambar yang diinginkan dan 2) Proses pencelupan yang terdiri dari 3 langkah (pencelupan pada larutan naptol, pencelupan pada larutan garam warna, pencelupan pada air pembilas).

pemberian warna (dokpri)
pemberian warna (dokpri)
  • Menghilangkan Lilin

Menghilangkan lilin secara keseluruhan pada akhir proses pembuatan batik disebut mbabar, ngebyok, atau nglorod. Menghilangkan lilin secara keseluruhan ini dilakukan dalam air yang mendidih. Untuk mempermudah proses nglorod maka dalam air panas ditambahkan obat pembantu yaitu waterglass atau soda abu. Cara nglorod adalah kain yang sudah dibatik dibasahi terlebih dahulu kemudian dimasukkan dalam air mendidih yang sudah diberi obat pembantu.

batik dijemur (dokpri)
batik dijemur (dokpri)
Setelah malamnya terlepas, kemudian diangkat dan langsung dicuci sampai bersih. Selanjutnya dijemur di tempat yang teduh tidak langsung kena sinar matahari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun