Jika berbicara mengenai hal kemiskinan, pendekatan redistributif harus bergerak dari kegagalan untuk kompensasi distribusi yang adil dari peluang, menggantikan program anti-kemiskinan konvensional yakni kebijakan yang menggabungkan komunitas berdasarkan partisipasi demokratis. Oleh karenanya jika mengacu pada globalisasi, Giddens memperingatkan bahwa sikap sosial yang demokratis harus positif. Sementara itu perlu untuk menjelaskan pengaruh globalisasi, tidak dapat disangkal bahwa fenomena itu nyata, setidaknya di bidang pasar keuangan internasional, sehingga kerjasama internasional di daerah ini harus menjadi prioritas jalur ketiga.
Pada akhirnya, tidak bisa dilupakan juga bahwa demokrasi sosial harus menjadi cara yang positif serta tanpa hambatan. Kemudian, pentingnya keluarga dalam sosial bisa dipungkiri, akan tetapi sarana konservasi dan pembangunan bukan intoleransi hubungan yang berbeda dari ortodoksi moral yang konservatif, namun demokratisasi keluarga. Demokrasi dalam konteks ini menyiratkan kesetaraan, saling menghormati, pengambilan keputusan melalui komunikasi, dan penolakan kekerasan. Kualitas ini harus diterapkan tanpa diskriminasi, seperti, misalnya, homoseksual dan heteroseksual.
Dengan demikian, Giddens masuk ke dalam alienasi antara kekuasaan dan ide-ide untuk memberikan pemikiran demokrasi sosial legitimasi intelektual untuk mendamaikan kebenaran dengan baik serta meninggalkan Marxisme. Tanpa mengatakan begitu, Giddens menyajikan tidak hanya ideologi kebijakan politik saja, akan tetapi janji dunia yang lebih baik dengan “Jalan Ketiga”. Mungkin dengan beberapa hal, ia mengatakan bahwa rekonsiliasi antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan adalah masalah kebijakan yang mungkin untuk menemukan solusi dengan kehendak yang rasional. Di antara manfaatnya, tidak boleh diabaikan bahwa politik adalah konflik, sengketa antara nilai-nilai yang sama dibenarkan dari sudut pandang moral.
Referensi: Giddens, Anthony. 1999. Jalan Ketiga; Pembaruan Demokrasi Sosial. Cetakan I. Diterjemahkan oleh: Ketut Arya Mahardhika. Jakarta: PT. Gramedia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H