Mohon tunggu...
Ahmad Alfariqi
Ahmad Alfariqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin yang memiliki kesukaan terhadap konten traveling - Pecinta fotografi - Pegiat Pers - Demisioner Lembaga Pers Mahasiswa SUKMA UIN Antasari Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sukses Perlu DUIT

29 Januari 2023   22:06 Diperbarui: 29 Januari 2023   22:19 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita bertanya pada diri sendiri dan orang lain mengenai  apa keinginan terbesar dalam hidup ini, mayoritas akan mengatakan ingin sukses. Semua orang akan berbeda-beda dalam mengartikan sukses, secara umum Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sukses memiliki arti berhasil atau beruntung. Bill Gates, Warren Buffet, dan Mark Zuckenberg menilai bahwa kesuksesan tidak melulu mengenai tahta atau harta karena ada hal yang tampak sederhana, tetapi sangat bernilai dan tidak dapat dibeli dengan uang. Sukses bagi Bill Gates berpatokan pada kebahagiaan dan bagi Warren Buffet tolak ukur kesuksesan dapat dilihat dari jumlah orang yang mencintai dirinya. Bagi umat beragama sukses tidak hanya berkaitan dengan kepentingan dunia, tetapi juga untuk kehidupan setelahnya. Dalam meraih sebuah kesuksesan perlu adanya perjuangan karena sukses tidak selamanya bisa didapatkan dengan instan, salah satu modal utama untuk meraih kesuksesan di dunia dan akhirat adalah dengan DUIT. DUIT yang penulis maksud disini bukan hanya berkaitan dengan materi. DUIT yang penulis maksud adalah akronim dari kata Do'a, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakkal. Berikut ini penjelasan singkatnya.

1. Do'a

Do'a secara bahasa berarti memanggil, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti permohonan, harapan, permintaan, dan pujian yang ditunjukkan kepada Tuhan. Secara istilah, doa adalah permohonan atau permintaan dari seorang Hamba kepada Tuhan dengan menggunakan lafal yang dikehendaki dan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan, atau meminta sesuatu sesuai dengan hajatnya atau memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Dalam memulai segala sebaiknya kita memulai dengan do'a. Hal itu dikarenanan kita sebagai manusia dan hamba diciptakan lemah, sehingga kita memerlukan Allah SWT. untuk menguatkan kita. Dalam Q.S Al-Baqarah ayat 186 Allah berfirman "Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku". Dengan demikian alangkah sombongnya jika kita tidak mau berdoa kepada yang Maha Kuasa.

2. Usaha

Usaha adalah segala kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud atau pekerjaan yang dilakukan untuk mencapai sesuatu. Setelah berdoa maka hal selanjutnya yang harus kita lakukan adalah berusaha. Usaha tidak harus dilakukan langsung secara besar, usaha bisa dilakukan mulai dari yang terkecil seperti mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang baik contohnya seperti mengubah pola tidur.

3. Ikhtiar

Ikhtiar secara bahasa memiliki arti memilih. Ikhtiar adalah suatu langkah judi artikan sebagai usaha untuk mencapai apa yang diinginkannya atau yang dicita-citakannya. Dalam berikhtiar, manusia tidak perlu memikirkan tentang takdir yang berlaku pada dirinya. Perbedaan antara ikhtiar dengan usaha adalah, ikhtiar merupakan usaha yang disertai doa untuk mencapai tujuan sementara usaha adalah cara yang dilakukan untuk suatu tujuan. Orang yang berikhtiar sudah pasti usaha akan tetapi orang yang hanya berusaha belum tentu berikhtiar.

4. Tawakkal

Setelah Doa, Usaha, Ikhtiar langkah selanjutnya adalah Tawakkal. Tawakkal merupakan sebuah sikap untuk berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan. Imam Al-Ghazali mendefinisikan tawakkal sebagai menyandarkan kepada Allah SWT tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaan, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenang dan hati yang tenteram. Dalam mengartikan tawakkal kita harus tepat, tawakkal bukan hanya sekedar berserah diri tanpa melakukan apa-apa. Pemaknaan Tawakkal yang sesuai adalah kita berusaha dengan sungguh-sungguh dan menyerahkan hasil usaha kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya. Ketika kita bertawakkal pasti akan dimudahkan dan dicukupkan sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Ath-Talaq ayat 3.

"Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun