Mohon tunggu...
achmad al farisi
achmad al farisi Mohon Tunggu... Dosen - tenaga pengajar di salah satu perguruan tinggi di surabaya.

sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berdakwah Melalui Fotografi?

29 Juni 2020   10:58 Diperbarui: 29 Juni 2020   11:08 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 

Namun penulis masih belum banyak melihat akun-akun yang menyampaikan dakwah dengan format pesan fotografi. selama ini fotografi digunakan untuk kepentingan jurnalistik, untuk mengabadikan dan menyampaikan visual kejadian-kejadian di masyarakat. Atau banyak yang memanfaatkan untuk kepentingan ekonomi seperti foto produk, iklan, atau endorse produk tertentu. Juga bagi beberapa anak muda sering menggunakan fotografi untuk membagikan informasi hanya untuk eksistensi, seperti membagikan kegiatan traveling, curhat atau kegiatan pribadi laiinya.

 

Melihat fakta diatas masih banyak yang belum memanfaatkan media fotografi sebagai media dakwah. Padahal memiliki beragam genre yang bisa digunakan sebagai pesan dakwah yang sangat efektif. Genre atau aliran fotografi sendiri adalah cara atau teknik pengambilan gambar oleh seorang fotografer sehingga menghasilkan gambar dengan klasifikasi tertentu, seperti cara mengambil gambar portrait atau landscape, lokasi pemotretannya di dalam studio atau di luar studio. Komposisi dari foto seperti alam, makanan, orang, hewan, dan lain-lain. Ragam genre fotografi yang banyak diminati oleh orang-orang Indonesia antara lain;[2] photography journalistic, photography still life, portrait photography, human interest photography, commercial advertising photography, wedding photography, fashion photography, food photography, fine art photography atau yang sering disebut street photography, landscape photography, dan wild life photography. 

 

Dari ragam genre atau aliran fotografi tersebut kita dapat mengambil beberapa genre yang dapat kita manfaatkan sebagai media dakwah. Media dakwah sendiri adalah perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah kepada mad’u. sedangkan pesan dakwah sendiri adalah gagasan yang mengandung ajakan kepada nilai-nilai kebaikan dalam ajaran agama islam. Yang bersumber dari al Qur’an, Hadis atau Sunnah Rosul, Pendapat para ulama, atau hasil kajian para ahli dibidang agama.

 

Maka dalam dakwah kita bisa menggunakan pesan fotografi sebagai pesan maupun media dakwah denga ragam genre tersebut. Dari beragam genre dapat kita analisa manakah yang termasuk genre yang pas dalam menyampaikan pesan dakwah. Genre yang bisa digunakan dalam bedakwah semisal genre Human interest, genre human interest ini adalah foto yang berusaha membawa orang yang mengamati foto tersebut dapat masuk berempati dengan keadaan jiwa individu yang dijadikan sebagai objek atau subjek foto atau aktifitas social atau budaya memiliki sisi kemenarikan untuk disampaikan. Genre ini akan sangat tepat jika digunakan sebagai salah satu alternative pesan dan media dakwah. Jika pesan yang ingin disampaikan adalah pesan peduli terhadap sesama atau tolong menolong atau sikap taawun, para dai bisa mengambil foto dengan kegiatan social seperti aktivitas masyarakat yang kurang mampu dengan background aktivitas mereka, kondisi lingkungan mereka, dan tampilan raut muka yang mengesankan kondisi yang kurang baik. Dari foto tersebut maka diharpakan akan memunculkan rasa empati untuk saling tolong menolong.

 

Selain street fotography, kita juga bisa menggunakan genre fashion photography dengan mengaitkan pesan dakwah berupa pakaian yang islami. Genre fashion fotography[3] sendiri merupakan genre fotografi yang ditujukan untuk menampilkan pakaian dan barang-barang fashion lainnya. Sekilas, fashion photography dan portrait photography terlihat memiliki persamaan, sama-sama subjek fotonya adalah dominan orang, dan kedua jenis foto berusaha membuat fotonya terlihat menarik. Kesuksesan sebuah foto juga tergantung pada keterampilan fotografer, pengetahuan fotografer atas gaya pakaian, make-up dan juga tim yang menunjang, seperti make-up artist, hair stylist, koreografer dan sebagainya. Maka kita bisa menggunakan genre tersebut sebagai bentuk pesan menampilkan pakaian atau fashion yang islami, dengan menampilkan busana yang menutup aurat, gaya yang islam tidak harus ke-arab-an melainkan sesuai dengan tuntunan Islam, seperti menutup aurat, bersih dan suci, dipadupadankan dengan make up atau potongan rambut dan gaya model yang islami, tidak meunjukkan sensualitas yang mengundang syahwat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun