Kegiatan kerja rutin yang melelahkan serta jenuh, membuat saya berniat ingin merefresh kembali pikiran yang sudah mulai stuck ini. Hati tergerak untuk mencari tempat camp yang nyaman dan tidak terlalu jauh, karena kondisi cuaca yang sulit ditebak.
Ternyata Bandung memiliki camping ground dengan gunung yang cukup membuat saya betah seharian disana bersama rekan kerja. Yap, nama tempatnya adalah Batukuda yang bertempat dibawah kaki gunung Manglayang wilayah Bandung Timur.
Tempat camping sekaligus gunungnya ini memang tak sepopuler tempat-tempat healing outdoor di wilayah Ciwidey ataupun Pangalengan. Akan tetapi anda akan merasakan pengalaman menarik ketika mencoba untuk pertama kalinya kesini.
Bumi Perkemahan Batukuda Manglayang
Saat pertama memasuki wilayah wisatanya anda akan diminta untuk membayar karcis senilai Rp 25.000 per motor (2 orang), dan itu menurut saya sebanding dengan fasilitasnya.
Jika memang kalian berencana akan melakukan kegiatan berkemah/camping, maka akan diminta untuk melakukan registrasi terlebih dahulu. Dari sini terlihat, bagaiman kepedulian pengelola untuk memberikan keamanan pada pengunjung salama berkegiatan disana.
Berjalan masuk kedalam area camp groundnya, saya dihadapkan dengan pemandangan alam hutan pinus yang cukup membuat perasaan ini tenang dan damai.
Tak jauh dari pintu masuk, terdapat banyak sekali fasilitas yang diantaranya ada mushola, toilet, dan jejeran warung yang menyediakan makanan bahkan ada kopi khas caffe.
Ohiya, disana memang sulit mencari sinyal internet. Beberapa teman saya yang menggunakan sim berbeda pun tetap kehilangan sinyal, akan tetapi untungnya diwarung tersebut menyediakan wifi gratis yang bisa dipakai apabila urgent atau sekedar main sosmed.
Singkat cerita, saya bersama rekan-rekan memutuskan untuk mendirikan tenda di area yang lebih tinggi dengan view langsung hamparan kota Bandung yang luas. Kalian bisa menemukannya dengan tanda ada tower yang saya sendiri tidak tau fungsinya untuk apa.
Yang membuat saya kagum adalah kebersihan area yang terjaga, serta luasnya tempat tersebut membuat saya tidak terlalu sulit mencari tempat yang agak jauh dari tenda orang lain.
Mendaki Puncak Gunung Manglayang
Keesokan harinya, tepat dipagi hari kami memutuskan untuk mendaki puncak gunung manglayang yang sama sekali belum pernah ada yang kesana. Namun karena trek yang akan dilewati tidak terlalu panjang dan vegetasi hutan yang tidak terlalu rapat kamipun bergerak dengan bekal seadanya untuk makan ataupun minum.
Yang membuat kami percaya diri adalah salah satu teman menceritakan bagaimana dekatnya puncak yangHanya digapai selama setengah jam, dan lucunya kita percaya sehingga kedua teman saya hanya menggunakan sendal swall*w, hahaha jangan ditiru ya!
Diperjalanan trek tersebut saya banyak menjumpai orang yang lalu lalang, dan memang banyak diantaranya hanya menggunakan alat mendaki seadanya.
Tapi, alam tetaplah alam. Jangan pernah sekalipun meremehkannya, apalagi dengan peralatan yang kurang dari cukup.
Singkat cerita puncak kami gapai dengan estimasi waktu kurang lebih 3 jam lamanya. dengan trek yang cukup sulit bagi pemula seperti saya. Disarankan untuk tidak mendaki dalam kondisi hujan karena beberapa jalurnya berbahaya ketika licin.
Puncak gunung Manglayang berada di 1818 mdpl, dengan view yang berbeda dengan gunung lain. Dipuncak sana, kita tidak akan mendapatkan pemandangan yang biasa ditemui di gunung lain.
Puncaknya hanya dikelilingi pohon tinggi dan rapat, tapi memiliki area camping yang cukup luas. Jika kalian menginginkan puncak yang lebih baik, cobalah untuk berjalan lagi menuju puncak bayangan.
Yang membuat kegiatan camping kali ini lebih seru adalah saya dapat merasakan puncak gunung, meskipun pada awalnya hanya menginginkan camping di tempat wisata.
Tempat ini sangat saya rekomendasikan jika ingin "healing outdoor" yang tidak terlaly jauh dari pusat Kota Bandung.
Itulah sedikit cerita atau review saya mengenai Camping Ground Batukuda dan Gunung Manglayang, semoga dapat menginspirasi dan bermanfaat.
Apabila ada kesalahan dalam penulisan ataupun informasi yang keliru dapat sobat koreksi di kolom komentar ya, terimakasih...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H