Mohon tunggu...
faridh elkhansa
faridh elkhansa Mohon Tunggu... Penulis - Mom Writer and MomPreneur

Menulis adalah pekerjaan keabadian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mewakili Kota Metro Lomba Baca Kitab Kuning, FORSIBA IMBI Terilhami Membentuk Arabic Club

10 Desember 2022   09:00 Diperbarui: 10 Desember 2022   09:22 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di penghujung bulan November 2022, Ella Rahmatun Nisa dan Vina Insiani, santriwati Pondok Pesantren Imaadul Bilad (IMBI) Kota Metro terpilih mewakili Kota Metro untuk mengikuti babak penyisihan Lomba Baca Kitab Kuning yang diselenggarakan oleh Partai Politik PKS. 

Babak penyisihan ini diikuti oleh nyaris seluruh kabupaten se-Lampung. Lomba Baca Kitab Kuning yang dihadiri langsung oleh ketua DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim sebagai dewan juri ini berlangsung dengan baik. 

Bagi dua peserta dari Pondok IMBI Kota Metro, hal ini adalah pengalaman perdana mereka mengikuti lomba baca kitab kuning. Didampingi oleh Ustaz Endra S. Kom.I sebagai pengampu mata kuliah Bahasa Arab di Pondok Pesantren, keduanya mengikuti Lomba Baca Kitab Kuning dengan semangat dan antusias. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

"Aku semangat dan excited sekali mengikuti lomba, hanya saja memang agak kaget dengan mufrodat yang agak asing dan jarang kita pakai," kenang Ella saat diwawancarai. 

"Sayang sekali kita belum lolos menjadi juara untuk melanjutkan lomba baca kita kuning di tingkat nasional," ujar Ella lagi. 

Sejauh ini Pondok Pesantren IMBI Kota Metro memang belum ada kegiatan belajar khusus membaca kitab kuning, karena memusatkan belajar bahasa arab aktif dan mendalami rumusan bahasa arab dengan nahwu shorof. 

Berangkat dari pengalaman santriwati yang mengikuti lomba baca kitab kuning ini, Alya Yuan Fahmika Qism Lughoh di kepengurusan Forum Silaturahim Imaadul Bilad (FORSIBA) terpilih, menggagas sebuah club bahasa arab yang di dalamnya nanti akan ada kelas khusus membaca kitab kuning. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Membaca kitab kuning memang butuh dilatih dan pembiasaan, tak hanya membaca tapi juga meng-i'rob setiap susunan kalimatnya kemudian menerjemahkan dan memahami maksud dalam kitab tersebut. 

"Gagasan ini memang belum final, karena belum kita koordinasikan dengan mudir dan bagian pengembangan bahasa Pondok Pesantren," ujar Alya. 

"Kami ingin Pondok IMBI Metro ini menjadi Pondok Pesantren yang Available. Tidak hanya cerdas akademik tapi juga memiliki wawasan bahasa dan agama yang luas,"

"Jika para santri mampu merengkuh nilau-nilai ini (akademik dan wawasan agama) dengan baik, maka tujuan akhir dari al imaadul bilad insha allah akan Allah ijabah dengan mudah," imbuh Alya lagi. 

Program kerja yang dirumuskan oleh pengurus FORSIBA terpilih ini merupakan salah satu dari sekian banyak program kerja yang akan dijalankan selama setahun kedepan. 

Bersama Kesantrian dan jajaran Asatiz Pondok Pesantren, program kerja ini akan dilaksanakan sebaik dan semaksimal mungkin sebagai nilai tambah untuk menyiapkan generasi yang siap berkiprah dalam membangun peradaban umat dan juga siap diterjunkan di seluruh negeri tercinta. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun