Mohon tunggu...
faridh elkhansa
faridh elkhansa Mohon Tunggu... Penulis - Mom Writer and MomPreneur

Menulis adalah pekerjaan keabadian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

FORTASIMBA Pondok IMBI Kota Metro, Mahasantri Sebagai Regenerasi Da'iyah Muda Pembangun Peradaban

10 Agustus 2022   11:17 Diperbarui: 10 Agustus 2022   11:23 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metro (10/8) Pondok Pesantren Aisiyah Imadul Bilad (IMBI) Kota Metro membuka acara Forum Ta'aruf dan Orientasi Mahasantri Baru (FORTASIMBA) di aula serbaguna Pondok Pesantren. 

Acara ini bertujuan sebagai pengenalan Pondok Pesantren serta visi misi dan lingkungan pondok kepada mahasantri baru. 

Mahasantri baru yang terdiri dari mahasantri reguler dan takhasus ini diharapkan bisa dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan Pondok Pesantren. 

Mahasantri Sebagai Regenerasi Da'iyah Muda Pembangun Peradaban

Tema ini diusung sebagai bentuk paralel dari nama pondok pesantren itu sendiri, al-imaadul bilad, tiangnya negara. 

Sebagaimana kita ketahui bahwa perempuan merupakan aset besar yang menjadi sebuah tonggak peradaban. Baiknya perempuan akan melahirkan generasi-generasi emas yang siap mengemban stakeholder kepemimpinan negeri. Maka tak heran jika dalam sebuah riwayat disebutkan jika ingin merusak generasi, rusaklah dulu ibunya. 

Dalam hal ini, mahasantri Imadul Bilad yang keseluruhannya adalah perempuan, akan ditempa dan dikukuhkan untuk menjadi generasi penerus para dai'yah muda yang dapat membangun peradaban secara masif, mengembalikan perempuan muslimah menjadi sebenar-benar muslimah yang menjaga izzahnya. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Adab Dulu Ilmu Kemudian

Pembukaan Acara FORTASIMBA ini dihadiri oleh Ustaz Agus Gunawan S.Pd mewakili Mudir dan Kepala Program Pondok Pesantren yang berhalangan hadir sekaligus mengisi materi pertama. 

Kita tahu bahwa banyak ulama sepakat untuk mendahului adab sebelum ilmu. Sebab adab merupakan sebuah akar dari sebuah peradaban. Ilmu yang diterapkan tanpa adab layaknya sebuah kendaraan yang berjalan tanpa rambu-rambu, menerobos jalan tanpa taat aturan sehingga sangat membahayakan. 

"Ilmu itu ibarat pisau, jika kita gunakan untuk kebaikan, ia akan sangat bermanfaat, namun jika kita menggunakannya untuk kemudhorotan, maka itu akan membahayakan tidak hanya orang lain, tapi juga diri sendiri"

"Mengapa para ulama mendahulukan adab ketimbang ilmu? Sebagaimana Yusuf Al-Husain berkata, dengan mempelajari adab, maka engkau akan mudah memahami ilmu" ujar Ustaz Agus Gunawan dalam sambutannya pagi itu. 

Antusiasme peserta baik sekali, hal ini nampak dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang terbangun dalam sesi materi pertama. 

Acara Ta'aruf yang akan diselenggarakan selama empat hari ini akan menjadi momentum awal untuk membangkitkan semangat mahasantri baru dalam menempuh pendidikan di Pondok Pesantren. 

"Harapannya, adik-adik mahasantri baru ini benar-benar siap dan ikhlas lahir batin menjalankan pendidikan di Pondok IMBI" ujar Amalia selaku ketua panitia acara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun