Emat Abdel Ghafour : Mesir adalah negara yang memiliki posisi yang sangat strategis dan berpengaruh dikawasan Timur Tengah. Mesir memiliki peran utama dibidang budaya dan agama. Mesir juga memiliki peran sentral, ketika terjadi krisis, dan untuk mencapai solusi bagi konflik Timur Tengah.
Jika Mesir kuat, secara politik stabil, dan ekonomi maju, akan mampu membuat pemerintah Israel mempertimbangkan kembali posisinya sebelum melakukan petualangan politik dan militer di kawasan Timur Tengah.
Dengan latar belakang budaya Mesir yang sangat kuat, jika rakyatnya memiliki kebebasan, pasti akan membuat Israel segera mengambil langkah mencapai solusi akhir, bagi masalah Palestina, dan memberi rakyat Palestina kemerdekaan.
Aljazeera : Apakah Anda mendukung solusi dua negara?
Emad Abdel Ghafour : Kami menerima apa yang diterima Palestina dan kami akan menerima apa yang mereka akan menerima.
Aljazeera : Apakah Al Nour berusaha membatalkan atau mengubah Perjanjian Perdamaian Mesir-Israel?
Emad Abdel Ghafour : Ketika Mesir telah menandatangani semua perjanjian dengan Israel, kita harus menghormati mereka dan kita bisa menuntut implementasi perjanjian dengan mereka. Ada banyak artikel dalam perjanjian damai yang belum diaktifkan (diwujudkan), seperti memecahkan masalah Palestina, memberikan hak Palestina menentukan nasib sendiri, aturan sendiri, dan pembentukan negara Palestina di atas tanah Palestina. Ini adalah banyak artikel yang, jika diwujdukan akan membuat rakyat Palestina merasa mereka diuntungkan dari proses damai.
Aljazeera : Beberapa kalangan khawatir bahwa Anda akan mendorong kebijakan luar negeri yang lebih konfrontatif (antognis) terhadap Israel dan Barat. Apa tanggapan Anda?
Emad Abdel Ghafour : Itu tidak benar. Rezim sebelumnya adalah faktor yang menyebabkan Mesir hanya menjalin hubungan baik hanya dengan satu negara, yaitu Amerika Serikat. Di mana Amerika Serikat terus menunjukkan sikapnya yang konfrontatif (antagonis) dengan seluruh dunia. Kepentingan kami hilang dan diabaikan, ketika datang ke hubungan dengan negara-negara seperti Jepang dan Cina.
Saya menerima surat dari duta besar Jepang mengeluh tentang kurangnya kerjasama ekonomi antara Mesir dan negaranya. Meskipun fakta bahwa pemerintah telah menyiapkan dana untuk mendorong perdagangan dengan Mesir. Jelas bahwa hubungan kita dengan negara-negara seperti Jepang terlantar, karena rezim sebelumnya difokuskan pada penguatan hubungannya hanya dengan AS.
Aljazeera : Jadi bagaimana Anda melihat hubungan masa depan dengan AS?