Mohon tunggu...
M. farhan al akbar
M. farhan al akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bachelor student

Mahasiswa psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Jacques Derrida: Dekonstruksi dan Absennya Pusat

12 Januari 2024   19:34 Diperbarui: 12 Januari 2024   19:35 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jacques Derrida, seorang filsuf dan pemikir Prancis kontemporer, dikenal sebagai pendiri aliran pemikiran dekonstruksi yang telah merubah pandangan terhadap bahasa, teks, dan pengetahuan. Dalam pemikirannya yang kompleks, Derrida membawa perubahan mendalam dalam cara kita memahami realitas linguistik dan konsep fundamental dalam filsafat. Berikut adalah ikhtisar beberapa aspek utama dari pemikiran Derrida:

1. Deconstructing Binary Oppositions:

   Pemikiran dekonstruksi Derrida berfokus pada penguraian oposisi biner dalam bahasa dan teks. Ia meragukan stabilitas makna dan mencoba untuk membongkar hierarki yang terkandung dalam konsep-konsep seperti baik/buruk, hadir/absen, dan pusat/periferi.

2. Difrance:

   Derrida memperkenalkan konsep "difrance," yang menggabungkan perbedaan (difference) dengan penundaan atau penangguhan (deferral). Ide ini menyoroti ketidakpastian makna dan ketergantungan antara makna-makna yang berbeda.

3. Absennya Pusat:

   Salah satu aspek paling mencolok dalam pemikiran Derrida adalah "absennya pusat." Ia menolak ide adanya titik sentral atau fondasi yang stabil dalam teks atau pemikiran. Sebaliknya, Derrida menunjukkan bahwa arti selalu terbuka dan berkembang dalam interpretasi yang beragam.

4. Logos and Phenomena:

   Derrida meragukan pemahaman tradisional tentang logos, yang sering dianggap sebagai akar pemikiran atau makna. Ia mendekonstruksi hubungan antara logos dan fenomena, menyoroti ketergantungan saling-menyaling dan konstruksi makna yang kompleks.

5. Teori Keterbacaan:

   Derrida menyajikan teori keterbacaan (reader-oriented) yang menolak ide bahwa teks memiliki makna yang tetap atau otoritatif. Ia mengajukan bahwa teks selalu dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara oleh pembaca yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun