Harapan itu kemudian berbanding terbalik serta jauh dari harapan dan keluar dari relnya.Â
Kompleksitas permasalahan tersebut kini semakin meringkus dan menghujam rakyat Indonesia, tragisnya permasalahan itu justru hadir dan timbul dari perselingkuhan dan persekongkolan elit-elit negara sendiri, pemangku-pemangku kebijakan yang memonopoli tatanan kehidupan yang membawa bencana kesengsaraan mayoritas masyarakat Indonesia.Â
Praktek-praktek ini kemudian terlihat dari tata kelola pemerintahan yang kolusi, nepotisme, korupsi dan persekongkolan dengan korporasi baik nasional dan internasional dalam melakukan perampasan ruang hidup masyarakat.Â
Kehadiran Negara yang dimana, diharapakan dapat memberikan rasa nyaman dan menjamin hidup dan kelangsungan rakyatnya sesuai cita-cita bernegara, justru dikhianati oleh para elit dan pemangku kebijakan negara hanya untuk menambah pundi-pundi kekayaan pribadi lewat monopoli semua sumber daya.Â
Catatan ini adalah pijar peradaban, bahwa proses ini adalah titik dan tanya sebenarnya bangsa ini sedang membentuk peradabannya kemana.
77 Tahun Proklamasi, semoga jasa para pahlawan dan rakyat Indonesia kala itu masih bisa di hargai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H