Mohon tunggu...
Alfarabi Maulana
Alfarabi Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Asal Cirebon, tapi daerah Sunda. Nulis sana-sini.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dewa Kipas Vs Irene Sukandar: Masalah Selesai

22 Maret 2021   18:05 Diperbarui: 22 Maret 2021   18:14 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GM Irene Sukandar, Deddy Corbuzier, dan Pak Dadang selepas pertandingan (sumber: tangkapan layar Live Streaming Deddy Corbuzier)

Beberapa pekan lalu media sosial sempat hangat oleh topik permainan catur. Hal tersebut diawali oleh kasus penutupan akun Dewa Kipas yang diblokir karena terindikasi kecurangan setelah bertanding melawan pemilik kanal YouTube GothamChess yaitu Levy Rozman yang menyandang gelar International Master. Permasalahan tersebut terus meluas sampai akhirnya GothamChess memblokir viewers dari Indonesia karena banyaknya perkataan yang tidak menyenangkan yang diarahkan kepada Levy.

Pada Senin (22/03) Deddy Corbuzier dalam kanal YouTube miliknya telah menyiarkan pertandingan persahabatan antara Dewa Kipas alias Pak Dadang melawan Grandmaster Wanita catur Indonesia Irene Sukandar. Dalam pertandingan yang disiarkan langsung tersebut, GM Irene mendapatkan skor 3 dari 3 set/ronde permainan.

Pak Dadang mengatakan bahwa dirinya sangat menerima hasil pertandingan tersebut, terlepas dari semua kondisi pertandingan kala itu. Dia mengakui bahwa lawan tandingnya layak sebagai atlet wanita dengan gelarnya saat ini.

Irene menilai bahwa Pak Dadang juga bermain dengan baik dengan level mendekati master. Dia kemudian menyampaikan kepada netizen supaya tidak ada yang menghujat Pak Dadang. "Saya seminggu kemarin dateng ke podcast Mas Deddy itu gunanya untuk membahas tentang akun Dewa Kipas, malah seminggu itu saya di-bully habis-habisan," terangnya.

Irene juga menyatakan bahwa pertandingan tersebut digelar sebagai bentuk persahabatan, bukan sebagai ajang pembuktian. 

Kejadian tersebut hendaknya kita pahami sebagai bentuk pelajaran, supaya kita bisa lebih menghargai olahraga catur sehingga para atlet catur dapat lebih bersemangat lagi untuk meraih prestasi dan mengharumkan nama Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun