Nanti saya datangi, muehehehe....
2. Adanya Pengamat Bahasa Indonesia
Adanya para ahli, dosen, guru, mahasiswa, dan banyak pengamat bahasa Indonesia menjadi hal yang selalu up to date akan sangat sensitif terhadap kejanggalan dan potensi kekacauan dalam serasinya kaidah bahasa Indonesia.Â
Dalam ranah formal, perkembangan bahasa Indonesia selalu mendapat perhatian para peminatnya yang berada di balik bayang-bayang topik kesehatan dan ekonomi.Â
Kepekaan seseorang terhadap bahasa bisa muncul pada diri seseorang dengan sendirinya tanpa perlu dipelajari. Tentunya tidak aneh jika para ahli bahasa Indonesia akan bisa mencium apablia ada keanehan.
Badan Bahasa juga dibentuk untuk mengharmoniskan kaidah dalam bahasa Indonesia yang dipakai di negeri seribu pulau dan jutaan suku ini. Produk yang bisa dinikmati dari Badan Bahasa sendiri adalah pedoman-pedoman umum yang menjadi landasan ejaan, kebakuan, dan sebagainya.Â
Jadi, bahasa blog serusak apa pun tidak akan bisa merusak kaidah yang ada jika masih ada yang mengawasi.
3. Bahasa yang Bersifat Bebas
Bebas di sini bukan berarti kita bisa bicara seenaknya dan orang lain harus mengerti apa yang kita katakan.Â
Bebas di sini dalam arti penggunaannya. Kita bisa bebas menggunakan kaidah dan bentuk-bentuk bahasa Indonesia yang sudah ada dan disepakati. Kita bisa mengungkapkan gagasan atau ide menggunakan kiasan dari kata yang maknanya mewakilkan ide tersebut.Â
Hal ini juga berlaku bagi para bloger. Bahasa ngeblog yang gaul, abstrak, penuh warna dan warni adalah salah satu kesahan secara hakikat. Mereka punya hak untuk menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kemampuannya dalam mengekspresikan ide melalui kata-kata.
Tentunya akan lebih baik apabila mereka memahat bahasa mereka dengan baik. Minimal enak dipandang lah, supaya para pelanggan blog mereka juga betah lama-lama ngopi sambil baca artikel tulisannya.
4. Bahasa yang Kacau di Blog Membantu Perkembangan Bahasa Indonesia
Yoi. Karena bahasa berawal dari sifat arbitrer/manasuka/kumaha aing/bebas, maka tidak mustahil kalau zaman dahulu sering ditemukan kekacauan di sana sini. Akan tetapi hal tersebut juga memiliki dampak positif bagi perkembangan bahasa. Dengan munculnya masalah, maka kita dituntut untuk memecahkan masalah.Â