Mohon tunggu...
Alfarabi Maulana
Alfarabi Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Asal Cirebon, tapi daerah Sunda. Nulis sana-sini.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Jenis-jenis Pemendekan

20 September 2020   09:06 Diperbarui: 20 Mei 2021   18:15 2148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemendekan adalah proses penanggalan bagian-bagian leksem (kata) atau gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk yang pendek/singkat (Chaer, 2012:191). 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menggunakan istilah singkatan untuk menyebut salah satu proses morfologis ini. Namun dalam kajian bahasa, singkatan adalah bagian dari proses pemendekan.

Baca juga : Fenomena Penggunaan Bahasa Pergaulan di Indonesia

Dengan kata lain,  jika istilah singkatan adalah bagian dari pemendekan, maka logis jika dikatakan bahwa ada bagian lain yang menjadi salah satu proses pemendekan. Jenis pemendekan yang lain ada penggalan dan akronim. 

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas, silakan simak penjelasan berikut.

1. Singkatan

Singkatan adalah pemendekan yang mengambil bagian huruf dari sebuah atau gabungan leksem untuk dikekalkan. Pengekalan tersebut bisa dibuat dengan cara mengambil huruf awal setiap leksem, memilih beberapa huruf (biasanya huruf konsonan) dari sebuah leksem, kombinasi dengan angka, pengekalan dua sampai empat huruf pertama tanpa menghasilkan suku kata yang nyaman diucapkan, dan mengambil huruf pertama dan huruf terakhir sebuah leksem.

Contoh untuk pembuatan singkatan secara berturut-turut (sesuai dengan deskripsi di atas) adalah DPR, bhs., LP2M, Okt., dan Ir..

Baca juga : Pilihanku dalam Menulis Singkatan pada Suatu Artikel

2. Penggalan

Penggalan adalah pemendekan yang dilakukan dengan cara memotong sebuah leksem hingga tersisa satu atau dua silabel (suku kata) yang seluruhnya dapat diucapkan dengan nyaman secara fonetik. Proses ini dapat kita sebut sebagai proses pemenggalan kata, karena sebagian leksem dihilangkan untuk mendapatkan bentuk yang lebih pendek dari bentuk lengkapnya.

Contoh dari penggalan adalah perpus dari perpustakaan, dok dari dokter, pak dari bapak, dan bro dari brother.

3. Akronim

Akronim adalah pemendekan yang dilakukan dengan cara mengambil beberapa huruf, silabel, atau gabungan kata dan silabel yang saat digabungkan dapat diucapkan menyerupai sebuah kata atau membentuk kata baru, namun dengan makna yang masih sama dengan asal kata lengkapnya. Akronim bisa menjadi salah satu teknik penghasil kata baru dengan mudah.

Contoh dari akronimisasi adalah ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), kades (kepala desa), permen (peraturan pemerintah), dan hansa (hanya suka). Oh iya, hansa belum masuk ke dalam KBBI yak. Masih dalam proses pengajuan, hehe.

Baca juga : Problematika Singkatan Kata dan Akronim dalam penulisan kata bahasa Indonesia

Demikian tiga jenis pemendekan yang bisa digunakan secara produktif dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menggunakannya dalam segala bentuk kegiatan berbahasa baik dalam ragam tulis maupun ragam lisan. 

Kalau untuk bahasa isyarat? Hmm, mungkin tidak bisa, karena bahasa isyarat tidak melakukan proses enkode ke huruf-huruf, melainkan langsung ke bentuk simbol gerakan dan tanda fisik menggunakan anggota badan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun