YOASOBI adalah salah satu grup musik vocaloid yang saat ini tengah naik daun dengan single pertamanya pada tahun lalu, Yoru ni Kakeru, yang banyak digandrungi oleh para penikmat musik Jepang bergenre pop-elektronik dengan sentuhan vocaloid yang membuat musik menjadi lebih ciamik. Single pertamanya telah mencapai angka pemutaran lebih dari 45 juta kali di salah satu platform pemutar musik daring.
Sekitar lima hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 1 September 2020, YOASOBI merilis single baru berjudul 群青 (Dibaca: Gunjou). Dalam instagram resmi miliknya, Ayase menulis bahwa lagu tersebut merupakan kolaborasi antara Alfort dan Blue Period.
Ketika saya memasukkan kata Alfort di mesin pencarian, seketika muncul banyak gambar bungkus cokelat dengan tulisan Jepang. Sedangkan untuk kata Blue Period sendiri diketahui merupakan judul sebuah manga yang memenangkan Manga Taisho ke-13.
Jadi apa hubungan di antara keduanya? Saya sendiri belum mendapatkan jawaban yang memuaskan, karena belum pernah makan cokelat Alfort dan membaca manga Blue Period. Untuk saat ini saya hanya berasumsi bahwa lirik yang digunakan terinspirasi dari cokelat Alfort dan manga Blue Period.
Untuk komposisi lagu sendiri, YOASOBI membawakannya dengan gaya khas mereka. Gaya pop elektronik dengan efek suara gemercik air di bagian awal membuat impresi tenang dan sejuk, namun juga membawa kita ingin berjoget sendiri sambil menganggukkan kepala karena komposisi beat-nya yang mirip dengan musik hip-hop alternatif.
Vokalisnya, ikura, juga masih setia mengisi bagiannya dalam lagu ini. Suaranya yang kalem dan bening membuat telinga kita betah berlama-lama mendengarkan lagunya. Kombinasi semuanya dan sentuhan gaya YOASOBI sendiri membuat saya secara pribadi mendapatkan kesan yang bagus meskipun lagu ini masih sangat hangat. Ibaratnya memakan wajik nangka buatan rumh yang baru masak dari dapur. Meskipun saya tidak terlalu suka nangka, tapi saya sangat suka menyantap olahan wajiknya yang belum terlalu dingin dan keras.
Single ini juga dibalut oleh sampul bergambar seseorang yang menangis dengan mulut menganga dan kedua tangan yang mekar terbuka seperti sedang merasakan kesakitan.
Dengan komposisi warna sampul yang menggunakan biru sebagai warna dominan, saya merasakan kalau lagu ini benar-benar bernuansa Blue Period serta menonjolkan makna kesedihan dari kata blue atau biru. Lagu ini benar-benar diciptakan dengan penuh makna.
Daripada banyak penjelasan lagi, lebih baik teman-teman coba dengarkan lagunya sendiri.
Referensi/Sumber Informasi:
instagram.com
spotify.com
youtube.com
wikipedia.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H