Mohon tunggu...
Alfa NurFauzi
Alfa NurFauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

awali dengan bismillah akhiri dengan alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terdampak Pandemi Covid-19, Mahasiswa KKN Univet Berikan Pelatihan Pemasaran Online di Dusun Gondang

29 September 2021   22:41 Diperbarui: 29 September 2021   22:51 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak pandemi virus Corona (Covid-19) sangat terasa di dunia bisnis dan ekonomi. Oleh karena itu, para pemasar harus memutar otak untuk bisa memasarkan produk atau jasa mereka ke konsumen, sebagai strategi brand bertahan di tengah pandemi Virus Corona. 

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN UNIVET 2021 memberikan pelatihan kepada beberapa pemuda di daerah Dusun Gondang, Kelurahan Pare, Kecamatan Selogiri untuk melakukan bisnis online dengan membuat toko Online Shop agar nantinya para pelaku usaha dapat mengoptimalkan pemasaran online dan digital branding sebagai sarana komunikasi dengan target konsumennya. 

Mahasiswa KKN dalam hal ini memberikan pelatihan pemasaran dengan 3 orang partisipan bisnis dengan brand/nama "Fhafha Sport " milik mahasiwa KKN Alfa Nur Fauzi AK.

Anjuran untuk #dirumahaja, yang diiringi kebijakan work from home (WFH) dan school from home, membuat masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Karena itu, akses penggunaan internet termasuk media sosial meningkat. Hal itu merupakan kesempatan bagi para pengusaha baik skala besar maupun skala usaha kecil dan menengah (UKM) tetap bertahan dengan meningkatkan penjualan online melalui media sosial. 

Dilihat dari frekuensi penggunaan bulanan, urutan pertama aplikasi media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia ternyata ditempati oleh YouTube, disusul oleh WhatsApp, Instagram, Facebook, lalu Twitter secara berturut-turut. Namun, jika dilihat dari total durasi pengguanaan masing-masing media sosial, jejaring-jejaring dari Facebook duduk di urutan tiga besar.

Mereka adalah WhatsApp di mana pengguna media sosial Indonesia rata-rata menghabiskan 30,8 jam per bulan, kemudian Facebook dengan 17 jam per bulan, dan Instagram dengan 17 jam per bulan.

TikTok menyusul di urutan keempat dengan rata-rata waktu penggunaan 13,8 jam per bulan, kemudian Twitter di posisi kelima dengan 8,1 jam per bulan.

Data menarik lainnya yang ikut diungkap adalah rata-rata orang Indonesia ternyata memiliki 10 akun media sosial per orang. Selain itu, 60 persen pengguna media sosial memakainya untuk bekerja seperti menjalin relasi dan menjalankan bisnis.

Dari data tersebut, penggunaan media sosial untuk meningkatkan branding dan penjualan online sudah tidak bisa dipungkiri. Sebab, mayoritas penduduk di Indonesia, terutama generasi milenial, saat ini adalah pengguna aktif media sosial. 

Alasan lain adalah efektifitas pemasaran. Berbagai platform di media sosial saat ini sudah menyediakan fitur ads atau beriklan dengan sasaran dan target yang sangat spesifik. Dengan fitur ini perusahaan atau penjual online bisa melakukan promosi secara efektif. Namun, jika tidak menguasai fitur ads dan menetapkan sasaran yang tepat, belanja iklan juga bisa kurang efektif.

Ada banyak strategi dalam memenangkan pertarungan di pasar online yang nantinya dapat membantu usaha kecil maupun besar untuk meningkatkan penjualan melalui media sosial. Selain pemasaran melalui online shop juga melalui media sosial seperti Whatsapp, Instagram, serta Facebook.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun