Mohon tunggu...
Moch Alfan Miftachul Huda
Moch Alfan Miftachul Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Negeri Malang

semangat besar untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan dalam data science, machine learning, dan kecerdasan buatan. Berbekal pengalaman di bidang analisis data dan pemrograman, saya berkomitmen untuk membagikan wawasan, strategi, serta praktik terbaik dalam memanfaatkan data untuk inovasi dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas. Di sini, saya ingin berbagi perjalanan saya dalam dunia data—mengubah angka menjadi wawasan, dan tantangan menjadi peluang. Mari bersama-sama membangun masa depan yang digerakkan oleh data di era digital ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Privasi dan Keadilan di Era Smart City: Solusi Otonomi Data

11 September 2024   15:21 Diperbarui: 11 September 2024   15:25 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Smart City (Sumber: Freepik.com)

Pada akhirnya, kota pintar harus dirancang dengan mempertimbangkan kesejahteraan sosial, bukan hanya optimasi teknologi. Dengan mengadopsi prinsip otonomi data, kota-kota masa depan dapat menghindari jebakan penyalahgunaan data, transgresi ruang, dan gentrifikasi digital yang semakin memperlebar kesenjangan sosial. Kota pintar yang berhasil adalah kota yang tidak hanya cerdas secara teknologi tetapi juga adil bagi semua lapisan masyarakat, menjamin hak privasi dan martabat manusia tetap terlindungi di tengah kemajuan teknologi.

Demikianlah, tantangan-tantangan ini hanya dapat diatasi dengan kolaborasi multidisiplin antara pemerintah, perusahaan teknologi, dan masyarakat. Transparansi, partisipasi publik, dan regulasi yang ketat menjadi kunci untuk menciptakan kota pintar yang menghargai hak-hak asasi manusia, tanpa mengorbankan keadilan sosial.

Referensi

Gstrein, O. J. (2024). Data autonomy: Beyond personal data abuse, sphere transgression, and datafied gentrification in smart cities. Ethics and Information Technology, 26(61). https://doi.org/10.1007/s10676-024-09799-x

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun