Mohon tunggu...
Alfan Huda
Alfan Huda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

semangat besar untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan dalam data science, machine learning, dan kecerdasan buatan. Berbekal pengalaman di bidang analisis data dan pemrograman, saya berkomitmen untuk membagikan wawasan, strategi, serta praktik terbaik dalam memanfaatkan data untuk inovasi dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas. Di sini, saya ingin berbagi perjalanan saya dalam dunia data—mengubah angka menjadi wawasan, dan tantangan menjadi peluang. Mari bersama-sama membangun masa depan yang digerakkan oleh data di era digital ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

ARIMA atau SVM, Metode Mana yang Lebih Efektif untuk Prediksi Hujan?

3 September 2024   13:34 Diperbarui: 3 September 2024   13:46 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Prediksi Hujan dengan Machine learning. (Sumber: Tribunnews.com)

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Riyantoni et al. (2023) , menjadi jelas bahwa dalam konteks prediksi hujan, ARIMA menawarkan keunggulan yang lebih besar dibandingkan dengan SVM. Meskipun SVM adalah metode yang sangat kuat dalam klasifikasi dan regresi, terutama untuk data yang bersifat non-linear, ARIMA menunjukkan performa yang lebih baik dalam analisis data time series, khususnya dalam kondisi di mana data historis sangat berkorelasi. Tingkat kesalahan yang lebih rendah yang dihasilkan oleh ARIMA menjadikannya pilihan yang lebih tepat untuk prediksi cuaca, terutama ketika keakuratan prediksi sangat diperlukan untuk pengambilan keputusan yang kritis.

Penelitian ini juga menekankan pentingnya pemilihan metode yang sesuai dengan karakteristik data yang akan dianalisis. Keberhasilan ARIMA dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, dalam beberapa kasus, pendekatan statistik konvensional mungkin lebih unggul daripada metode machine learning yang lebih canggih. Dengan demikian, para peneliti dan praktisi di bidang prediksi cuaca harus mempertimbangkan dengan cermat sifat data yang mereka miliki dan memilih metode yang paling sesuai untuk menghasilkan prediksi yang akurat dan dapat diandalkan.

Akhirnya, penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada pemahaman kita tentang perbandingan metode prediksi cuaca, tetapi juga membuka peluang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam penggunaan berbagai metode peramalan. Di masa depan, kombinasi atau hibrida dari metode ini mungkin dapat dikembangkan untuk mencapai hasil yang lebih optimal, mengingat bahwa cuaca adalah fenomena yang sangat kompleks dan dinamis.

Referensi

Riyantoni, N. H., Bahreisy, M. F., Hakim, I., & Rolliawati, D. (2023). Komparasi Support Vector Machine (SVM) dan Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) pada Peramalan Hujan di Daerah Albury, Australia. Jurnal Sistem Informasi dan Informatika (Simika), 6(1). https://doi.org/10.47080/simika.v6i1.2412

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun