Mohon tunggu...
Alfandy Ahmad Eyato
Alfandy Ahmad Eyato Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hallo, saya fandy pemuda dari timur Indonesia. Bagi saya membaca itu adalah bentuk lain dari traveling dan menulis adalah bentuk lain dari meditasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mencari Solusi untuk Mengatasi Pengangguran Akibat Otomatisasi dan Robotisasi

15 Februari 2023   11:32 Diperbarui: 15 Februari 2023   11:35 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Robot Pekerja (sumber: canva.com)

Pengaruh perkembangan teknologi pada tenaga kerja telah menjadi topik yang semakin sering dibahas dalam beberapa tahun terakhir. Otomatisasi dan robotisasi telah mempercepat produksi di banyak industri, namun dampaknya pada tenaga kerja masih belum terlalu jelas. 

Beberapa orang percaya bahwa otomatisasi akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja, sementara yang lain khawatir bahwa robot dan mesin akan menggantikan manusia dan menyebabkan pengangguran yang lebih tinggi. 

Sebagai masyarakat, kita harus mencari solusi untuk mengatasi pengangguran akibat otomatisasi dan robotisasi agar kita dapat meraih manfaat dari kemajuan teknologi tanpa mengorbankan keamanan ekonomi dan kesejahteraan pekerja.

Tidak diragukan lagi bahwa teknologi telah membuat banyak proses produksi lebih efisien. Peralatan otomatis dan robotik dapat melakukan tugas yang sebelumnya dilakukan oleh tenaga manusia, dan lebih cepat dan lebih konsisten dalam menjalankan tugas tersebut. 

Sebagai contoh, di industri otomotif, robotik telah memungkinkan produksi lebih cepat dan lebih akurat, sehingga produk lebih terjangkau dan dapat diakses oleh lebih banyak orang. 

Teknologi telah menghasilkan peningkatan produktivitas, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kualitas produk. Namun, dampak teknologi pada tenaga kerja masih diperdebatkan.

Pengangguran akibat otomatisasi dan robotisasi adalah isu yang semakin relevan di abad ke-21. Sejumlah lapangan pekerjaan telah dihilangkan akibat adopsi teknologi di berbagai sektor. 

Misalnya, di sektor manufaktur, beberapa pekerjaan yang dulunya memerlukan keterampilan manusia kini dilakukan oleh robot, seperti pengelasan dan perakitan. 

Di sektor ritel, toko online dan mesin self-checkout telah mengurangi kebutuhan akan karyawan kasir. Dalam sektor jasa, robotik dan teknologi chatbot telah menggantikan pekerjaan di bidang pelayanan pelanggan. Seiring dengan kemajuan teknologi, semakin banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh mesin, dan semakin banyak orang yang mungkin kehilangan pekerjaan mereka.

Pengangguran yang disebabkan oleh otomatisasi dan robotisasi bukan hanya masalah individu, namun juga mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Pengangguran dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, kehilangan pendapatan, dan kesejahteraan yang buruk bagi individu dan keluarga. 

Selain itu, pengangguran juga dapat menyebabkan pengurangan konsumsi, sehingga mengurangi permintaan untuk produk dan jasa, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. 

Masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan mudah, namun ada beberapa solusi yang dapat diambil untuk mengatasi pengangguran akibat otomatisasi dan robotisasi.

Salah satu solusi adalah mendukung pelatihan dan pengembangan keterampilan. Dalam era di mana kemajuan teknologi terus berkembang dengan cepat, keterampilan manusia juga perlu ditingkatkan agar tetap relevan dalam pasar kerja. 

Pelatihan dan pengembangan keterampilan dapat membantu pekerja untuk menyesuaikan diri dengan teknologi yang baru dan meningkatkan produktivitas mereka. 

Pemerintah dapat memberikan dukungan untuk pelatihan dan pengembangan keterampilan, baik melalui subsidi atau program pelatihan untuk pekerja yang kehilangan pekerjaan, maupun dengan mendorong perusahaan untuk memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi karyawannya. Perusahaan juga harus memperhatikan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja saat ini dan mendatangkan karyawan yang memiliki keterampilan tersebut.

Selain itu, pemerintah dapat mendorong pengembangan industri baru yang dapat memberikan lapangan kerja bagi pekerja yang terpengaruh oleh otomatisasi dan robotisasi. 

Contohnya, dalam industri energi terbarukan, pemerintah dapat mendorong pengembangan industri ini dengan menyediakan subsidi untuk perusahaan yang bergerak di sektor ini dan memberikan insentif untuk penggunaan energi terbarukan. Industri ini dapat memberikan lapangan kerja yang lebih banyak dan dapat memperluas pasar kerja yang terdampak oleh otomatisasi dan robotisasi.

Selain itu, pemerintah dan perusahaan dapat mencari solusi teknologi yang lebih ramah pekerja. Sebagai contoh, dalam industri manufaktur, mesin-mesin baru dapat dirancang untuk bekerja sama dengan pekerja manusia, yang memungkinkan manusia dan mesin bekerja bersama dengan lebih efektif. Dalam sektor jasa, chatbot dan teknologi layanan pelanggan dapat ditingkatkan sehingga dapat memfasilitasi interaksi antara manusia dan mesin. Ini dapat membantu mempertahankan lapangan kerja yang diperlukan dan tetap relevan.

Perkembangan teknologi dan kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi dan robotisasi adalah masalah yang kompleks dan memerlukan solusi terintegrasi dan holistik. 

Tidak ada solusi tunggal yang dapat mengatasi masalah ini, namun dengan langkah-langkah seperti pelatihan dan pengembangan keterampilan, pengembangan industri baru, solusi teknologi yang lebih ramah pekerja, dan opsi fleksibilitas kerja, dapat membantu mengurangi dampak buruk pada lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi. Peran pemerintah dan perusahaan sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong solusi ini, serta meningkatkan kesejahteraan dan keberlangsungan ekonomi yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun