Mohon tunggu...
Alfa nawafilly
Alfa nawafilly Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa tadris IPS 2 IAIN Jember

سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Perenialisme dan Tokoh-Tokoh Pemikirannya

27 Mei 2020   20:46 Diperbarui: 27 Mei 2020   20:51 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum wr.wr alhamdulillah masih dengan hari idul fitri hari-hari dimana masih tetap menjadi kebudayaan islam yang disebut juga silaturahmi, karena masih adanya pandemi covid-19 jadi mudik ke keluarga yang mungkin bisa kita katakan mempunyai keluarga jauh, kemungkinan besar dengan lebaran kali ini jarang orang lakukan mudik lebaran.

Tak lupa bagi saya sendiri sebagai penulis mengucapkan minal aizin wal faizin mohon maaf lahir dan batin bagi kalian semua. 

Baiklah kita kembali dengan pembahasan terakhir filsafat pendidikan mengenai tentang aliran selanjutnya yaitu aliran perenialisme. Apakah filsafat perenialisme itu ? 

A. Pengertian filsafat pendidikan perenialisme

Berbicara tentang aliran filsafat terakhir ini yaitu perenialisme adalah suatu aliran filsafat yang dimana membahas tentang agama-agama yang ada di seluruh penjuru dunia ini. Perenialisme menjelaskan bahwa seluruh agama yang ada di dunia ini adalah memiliki suatu kebenaran yang bersifat esa atau tunggal dan itu juga bersifat universal.

Perlu diketahui Perenialisme berasal dari kata "perennial" yang berarti abadi atau kekal atau atau esa atau katanya orang jawa itu selawase, dan itu bersifat lestari.

Perenialisme ini merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad ke duapuluh.

Menurut perenialisme, ilmu pengetahuan merupakan filsafat yang kedudukannya tertinggi, karena dengan ilmu pengetahuanlah seseorang dapat berpikir secara induktif.

B. Tokoh-tokoh pemikiran filsafat pendidikan perenialisme

Tokoh-tokoh filosof aliran ini tidak sepopuler dengan tokoh aliran filosof lainnya meskipun pemikiran yang mereka sampaikan memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat. Siapakah tokoh-tokoh aliran perenialisme ini ? 

1. Rene guenom

Tokoh muallaf ini mengemukakan pemikirannya adalah ia berpendapat bahwa hal ilmu yang paling utama adalah ilmu tentang spiritual. Ilmu yang sudah dicapai atau belum tentu lebih baik dan lebih bermakna atau bermanfaat jika dikaitkan dengan ilmu spiritual, artinya kedua ilmu tersebut dua-nya harus bisa dijalani.

2. Frithjof schuon

Tokoh filosof prancis yang memiliki nama pendek tetapi sulit dibaca bagi orang indonesia ini berpendapat bahwa filsafat perenial ini tidak terpisah dengan tradisi termasuk juga dalam realisasi spiritual.

3. Augustino steuco

Tokoh filosof ini merupakan juga seorang teolog yang berpemikiran tentang pandangannya bahwa terdapat prinsip tunggal atas segala sesuatu yang selalu sama dengan pandangan atau pengetahuan manusia.

4. Ananda K. Coomaraswamy

Tokoh filosof comaraswami banyak melakukan serangan pada filsafat dalam berbagai seni. Melalui bukunya dia berpendapat kepada tuhanlah manusia pantas tunduk oleh karena itu manusialah yang sebaik-baik ciptaannya.

5. Sayyed hossein nasr

Tokoh filosof sekaligus mistikus ini yang dikenal dengan memiliki wawasan yang sangat luas terhadap khasanah islam. Ia mengatakan pendapatnya bahwa filsafatbperenialisme adalah pengetahuan yang selalu ada dan akan ada tidak akan ada habisnya yang bersifat universal.

Demikianlah penjelasan tentang filsafat pendidikan dan tokoh pemikirannya yang saya ketahui dan saya tulis, mungkin aliran ini menjadi pembahasan aliran filsafat yang terakhir bagi saya. 

Mohon maaf apabila ada penulisan bahasa yang kurang berkenan bagi kalian mohon maaf sebesar-besarnya. Kritik dan saran apabila ada mungkin sangat bermanfaat sekali bagi saya kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamualaikum wr.wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun