Mohon tunggu...
Alfa nawafilly
Alfa nawafilly Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa tadris IPS 2 IAIN Jember

سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Esensialisme dan Tokoh-tokoh Pemikirannya

22 Mei 2020   00:34 Diperbarui: 22 Mei 2020   02:41 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum wr.wr bagaimana keadaan temen-temen semua dalam 2 hari sebelum hari raya idul fitri yang menjalankan ibadah puasa? Apakah masih bolong-bolong puasanya? Semoga kita dilindungi oleh allah sehingga kita menjalankan ibadah puasa dengan aaa sampai tuntas amiin.

Baikalah bersama lagi dengan kajian filsafat pendidikan, kali ini kita bahas suatu sub bab atau aliran tepatnya tentang filsafat pendidikan esensialisme. Apasih filsafat pendidikan esensialisme itu? Mari kita bahas sebagai berikut:

A. Pengertian filsafat pendidikan esensialisme

Terdapat banyak beberapa cabang- cabang filsafat yang kita bahas pada sebelum-sebelumnya. Berbicara tentang esensialisme ialah merupakan suatu cabang filsafat riyang berkeinginan manusia untuk kembali ke sesuatu atau hal yang mereka lakukan pada sebelum-sebelumnya dalam artian budaya ( culture ). Esensialisme sangat menginginkan manusia kembali pada budaya lama mereka.

Anggapan tentang mengapa harus kembali pada kebudayaan lama tersebut? Mereka menganggap bahwa kebudayaan lamalah yang banyak membawa kebaikan-kebaikan padahal kalau dikaitkan dengan zaman yang modern ini hal itu tidak menentukan hal itu baik.e

B. Tokoh-tokoh pemikiran filsafat pendidikan esensialisme.

Tidak banyak tokoh-tokoh filosof dari cabang filsafat ini yang berpendapat, yang saya sendiri ketahui cuma ada 2. Mari kita sebutkan siapa tokoh fisafat pendidikan esensialisme berikut ini:

1. Georg Wilhelm Friedrich Hegel 

Tokoh yang memiliki nama yang sulit ini mengemukakan pendapatnya tentang adanya hubungan antara ilmu pengetahuan dan agama yang menjadi suatu pemahaman yang menggunakan landasan spriritual. Artinya hegel mengartikannya ilmu pengetahuan dan agama itu adanya ikatan dalam hal spiritual.

2. George santayana

George Santayana memadukan antara aliran idealisme dan aliran realisme dalam suatu sintesa dengan mengatakan bahwa nilai itu tidak dapat ditandai dengan suatu konsep tunggal, karena minat, perhatian dan pengalaman seseorang menentukan adanya kualitas tertentu.

Berikut penjelasan dari saya kurang lebihnya mohon maaf apabila ada tutur kata yang salah atau peeenulisan mohon maaf sebesar-besarnya kritik dan saran sangat berguna bagi saya.

Wasaalamualaikum wr.wb

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun