Mohon tunggu...
Alfa Najmi
Alfa Najmi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I'm not th' best but I'm trying to be th' first.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Takabur

24 Maret 2013   08:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:19 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Assalamu’alaikum warokhmatullohi wabarokaatuh”

1. Pengertian
Menurut Rasululloh, “takabur” adalah “sikap menolak kebenaran dan merendahkan orang lain” (HR Muslim)
Menurut ulama sikap takabur adalah sifat yang awal mulanya berasal dari langit, dimana pada waktu itu iblis menolak dan menyombongkan diri mematuhi perintah Allah SWT. Tahukah kalian bahwa sebenarnya iblis adalah hamba Allah yang ta’at dan patuh sebelum penciptaan nabi Adam, sehingga ketika nabi adam diciptakan, iblis merasa tersaingi hingga kemudian berdusta dan menggoda nabi Adam untuk memakan buah terlarang di dalam Syurga, hingga Hawa (pasangan nabi Adam) meyakinkannya (maka hingga kini kita mengenal hawa nafsu, karena disinilah awal mula Hawa meyakinkan nabi adam untuk memakan buah tersebut dengan alasan agar kekal di dalam Syurga selama-lamanya), padahal nafsu sendiri tidak selalu bermakna negatif.
Jadi, sombong, dusta, penggoda dan penolak, semua diawali oleh sifat iblis yang selanjutnya merebah kedalam sifat manusia.

2. Bahaya sifat takabur

• Jauh dari kebenaran (Q.S 7:146)

“Aku (Allah SWT) akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaanKu. Jika mereka melihat tiap-tiap ayatKu mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yg membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya tetapi jika mereka melihat kesesatan mereka terus menempuhnya….”

• Terkunci mata hatinya (Q.S 40:35)
“(Yaitu) orang-orang yg memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) disisi Allah dan disisi orang-orang yangberiman. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-orang yang sombong dn sewenang-wenang”
• Mengalami kegagalan dan kebinasaan

• Tidak disukai oleh Allah SWT (Q.S 16:23)

“Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yg mereka rahasiakan dan apa yg mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yg sombong”

• Tidak akan masuk Syurga
“Tidak akan masuk Syurga jika ada kesombongan sebesar biji sawi di dalam diri manusia”
• Akan menjadi penghuni neraka jahannam (Q.S 40:60)
“dan Tuhanmu Berfirman : “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina”

Ketika ada kesombongan dalam diri seseorang (sifat) maka ia akan tertutup akhlaq mulianya :
• Tidak dicintai sesame muslim
• Tidak akan tawadhu’
• Tidak akan bisa meninggalkan rasa dendam
• Tidak dapat jujur
• Sulit mengendalikan amarah
• Tidak dapat melepaskan diri dari hasad (iri)
• Tidak dapat menasehati dan dinasehati (lembut & halus)
• Selalu memandang rendah orang lain

Macam-macam takabur
• Takabur kepada Allah (Q.S 40:60), (Q.S 25:60)

“…Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina” (Q.S 40:60)

Sebagai contoh, Fir’aun (yang mengaku sebagai Tuhan)

• Takabur pada Rasul (Q.S 23:34), (Q.S 36:15)
“Mereka menjawab, : “kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanya pendusta belaka”
• Takabur sesama muslim

Penyebab takabur
• Ilmu yang digunakan untuk membodohkan orang yang bodoh dan untuk memperdebat.
• Amal ibadah
• Hisab & Nasal, kedudukan dan keturunan yang terpandang.
• Al-jamal, karena ketampanan atrau kecantikan.
• Al-Maal, karena kekayaan.
• Al-kuwwah, karena kekuatan
• Al-atba’, karena pendukung.

Lantas bagaimana meminimalisir sifat takabur???
1. Kembali menyadari siapa diri kita, intropeksi, dan sering memohon ampunan Nya.
2. Menambah ilmu.

Sekian dan jazakumullohu khoir….
“Wassalamu’alaikum warokhmatullohi wabarokaatuh”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun