Perkembangan pembangunan didunia pada saat ini sangatlah pesat. Mulai dari pembangunan fisik seperti infrastruktur yang tiap tahun nya selalu menggunakan ide ide yang kreatif dan inovatif, sampai dengan yang non-fisik layaknya ekonomi, pendidikan juga kesahatan yang makin kesini semakin maju. Dalam setiap melakukan kegiatan pembangunan pasti tidak akan lepas dari unsur pembiayaan maupun ekonomi. Sifat ekonomi yang dinamis memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan serta dampak komprehensif yang menyebabkan terjadinya kegagalan pasar. Salah satu faktor yang mempengaruhi ketidaksetabilan ini adalah adanya eksternalitas.
Eksternalitas secara pengertian adalah biaya atau manfaat yang didapatkan oleh pihak lain yang tidak dapat memilih untuk mendapatkan atau tidak dampak tersebut. Bisa juga di artikan sebagai dampak dari suatu aktifitas ekonomi bisa jadi dari tahap produksi, distribusi, maupun konsumsi. Eksternalitas ada ketika adanya beberapa kegiatan yang dilakukan oleh produsen atau pelaku kegiatan dan konsumen atau masyarakat yang terdampak memiliki pengaruh yang tidak diharapkan yang secara tidak langsung.
Dikarenakan eksternalitas merupakan dampak yang diterima oleh pihak lain dan terjadi diluar kendali pihak yang tersebut, maka eksternalitas ini biasa dipandang masyarakat sebagai dampak yang bersifat merugikan. Namun, apakah dampak eksternalitas selalu buruk?.
Memang jika di lihat dari beberapa kasus nyata seperti perusahaan listrik yang membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dekat dengan pemukiman maupun perkebunan penduduk disekitarnya. Pihak perusahaan hanya bertanggung jawab untuk memenuhi biaya yang digunakan untuk kepentingan perusahaan saja, seperti biaya oprasional dan pembelian bahan bakar pembangkit berupa batu bara.Â
Namun, penduduk sekitar perusahaan tersebut mengalami penyakit pernapasan di karenakan polusi udara yang berasal hasil pembakaran batu bara yang berasal dari perusahaan tersebut. Juga rusaknya tanaman di ladang maupun perkebunan penduduk dikarenakan hal yang sama.
Tapi apakah eksternalitas selalu berdampak buruk bagi pihak lain? Meski banyak dampak buruknya namun juga pasti memiliki dampak positif yang dapat di rasakan oleh pihak lain. Yang dimaksud dengan dampak positif adalah apabila ketika efek samping dari sebuah aktivitas ekonomi mampu memberikan manfaat atau keuntungan terhadap pihak lain.
Salah satu contoh yang dapat diambil untuk menjadi contoh eksternalitas positif adalah dampak yang dihasilkan oleh produsen telepon genggam, komputer, atau perangkat elektronik lainnya. Di era digital seperti sekarang ini, setiap individu di tuntut untuk dapat bersaing, menguasaui, dan dapat mengendalikan kecanggihan teknologi yang tiap zaman makin berkembang pesat.Â
Dan telepon genggam atau yang sekarang biasa kita sebut sebagai smartphone karena kecanggihan nya yang dimana tidak hanya difungsikan sebagai alat komunikasi semata melainkan dapat juga menyampaikan informasi dan sebagainya. Dengan kecanggihan hal tersebut, permintaan pasar pun semakin melonjak derastis untuk produk smartphone. Hal ini tersebut tentu memberikan keuntungan tersendiri terhadap pabrik smartphone di seluruh dunia.
Akan tetapi, proses produksi yang dilakukan oleh pabrik smartphone ini juga dapat memunculkan dampak positif kepada banyak pihak. Salah satu contoh dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat sebagai konsumen adalah dengan banyaknya tingkat konsumtifitas masyarakat terhadap penggunaan smartphone berarti keberadaaan smartphone yang semakin luas pula tentu memberikan kemudahan kepada manusia untuk dapat mempermudah mereka dalam melakukan aktivitasnya. Secara tidak langsung, dengan penggunaan smartphone maka akan dapat mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Karena membantu mengakses informasi dan pengetahuan menjadi lebih mudah sehingga mampu meningkatkan kemampuan dan produktivitas tiap-tiap individu.
Contoh lain yang dapat dilihat pada faktanya sekarang adalah dengan keberadaan smartphone di hampir setiap kalangan masyarakat dan mampu menciptakan inovasi bahkan oleh pemerintah sekalipun. Dalam meningkatkan keefektifan dan keefesienan pelaksanaan ujian. Pemerintah mulai memberlakukan kurikulum pendidikan dengan mengusung progam pembelajaran maupun ujian berbasis android pada pelajar indonesia.Â
Karena demi kemajuan dari pendidikan yang ada di indonesia supaya tidak tertinggal dengan pendidikan internasional. Langkah ini diambil karena melihat maraknya penggunaan smartphone oleh remaja dan mempermudah pemerintah, sehingga pemerintah tidak perlu sampai mengakomodasi komputer sebagai fasilitas peunjang dalam melakukan pembelajaran maupun ujian. Sehingga dengan keuntungan yang sangat tidak di sengaja ini, pemerintah tidak perlu sampai membayar biaya kompensasi kepada produsen smartphone selaku penyedia fasilitas atau produk.