Opini : Sudah begitu banyak persoalan dan hambatan yang telah dihadapi oleh bangsa Indonesia. Sulit untuk diselesaikan tanpa kerjasama dan adanya persatuan dan kesatuan di antara seluruh anak bangsa, hal ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa kehadiran dan ketulusan dari setiap hati anak bangsa Indonesia yang bersatu. Berikut merupakan beberapa uraian masalah dan kesulitan yang dapat membahayakan persatuan nasional bangsa Indonesia ;
- Tantangan Internal :
- Tantangan internal merupakan sebuah bentuk dari segala intervensi dari dalam negeri yang mengancam keutuhan dan keutuhan NKRI. Pergolakan tersebut berpotensi menghambat pertumbuhan nasional dan membahayakan keutuhan negara. Bentuk tantangan internal sendiri berupa :
- Keanekaragaman Bangsa
- Jelaslah bahwa keragaman sosial dapat menyebabkan konflik. Konflik ras, suku, agama, dan faktor lainnya, misalnya. Keberagaman masyarakat akan menimbulkan perpecahan bangsa jika tidak ditangani dengan tepat.
- Separatisme
- Ketimpangan ekonomi dapat mengarah pada pembentukan konsensus yang menyerukan kemandirian daerah untuk membentuk negara sendiri.
- Separatisme dapat berakar pada berbagai sudut pandang. Berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai kalangan untuk memisahkan diri dari Republik Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan.
- Radikalisme
- Radikalisme digambarkan sebagai cara berpikir yang menuntut perubahan besar dalam ranah politik dan sosial. Taktik ekstrim/kekerasan sedang digunakan, yang dapat menyebabkan konflik. Radikalisme mewujud dan bergerak dalam berbagai cara.
- Tantangan Eksternal :
- Tantangan eksternal merupakan sebuah bentuk dari segala gangguan dari luar negeri yang mampu mengancam kesatuan dan persatuan bangsa. Ini dia yang merupakan contoh tantangan eksternal yang di hadapi di Indonesia ;
- Globalisasi
- Budaya asing lebih mudah masuk ke Indonesia akibat globalisasi. Beberapa dari budaya tersebut tidak sesuai dengan budaya atau kepribadian nasional Indonesia. Selain itu, dengan semakin mengglobalnya perekonomian, besar kemungkinan produk asing dapat membanjiri Indonesia sehingga membuat perusahaan lokal tidak mampu bersaing.
- Intervensi Asing
- Campur tangan asing dapat mengambil beberapa bentuk, seperti konflik teritorial atau teritorial. Dilema Natuna adalah salah satunya. Kapal asing, baik pemerintah maupun swasta, terus-menerus masuk ke negara itu tanpa izin. Dengan kata lain, mereka tidak menerima kedaulatan Indonesia di kawasan.
- Jaringan Narkoba Internasional
- Indonesia merupakan salah satu pasar kartel narkoba internasional. Penyalahgunaan narkoba tidak hanya mengikis serat moral masyarakat, tetapi juga sering berinteraksi dengan kejahatan lain seperti prostitusi dan pembunuhan.
Setiap warga negara harus menjaga dan mengamalkan sikap persatuan dan kesatuan. Itu sebagai upaya untuk menjaga bangsa Indonesia dari perpecahan mengingat Indonesia merupakan negara yang penuh keragaman. Dengan adanya persatuan dan kesatuan maka akan memperkokoh ketahanan dan menjaga keamanan negara. Perilaku yang mencerminkan rasa persatuan dan kesatuan Tiap warga negara harus menghindari tindakan-tindakan yang mampu memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam buku Super Complete (2018) karya Nurdiana, menjaga dan mengamalkan persatuan dan kesatuan bisa dilakukan di mana pun berada, baik keluarga, lingkungan masyarakat, atau sekolah. Contoh perilaku yang mencerminkan rasa persatuan dan kesatuan adalah:
Di lingkup keluarga
Berikut perilaku yang mencerminkan rasa persatuan dan kesatuan di lingkup keluarga: Saling mencintai sesama anggota keluarga Mengakui keberadaan dan fungsi tiap-tiap anggota keluarga Adanya keterbukaan antar anggota keluarga Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Di lingkup masyarakat
Berikut ada perilakukan yang mencerminkan rasa persatuan dan kesatuan di lingkup masyarakat: Ikut kerja bakti atau gotong royong membersihkan lingkungan Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan dengan tetangga Menyelesaikan masalah sosial bersama-sama tidak diselesaikan sendiri Bergaul sesama warga dengan tidak membedakan agama, suku, atau ras Bersikap ramah kepada semua orang.
Di lingkup sekolah
Berikut contoh perilaku yang mencerminkan rasa persatuan dan kesatuan di lingkup sekolah: Menjenguk teman yang sedang sakit Membersihkan lingkungan sekolah bersama-sama Belajar yang giat dan tidak bolos sekolah Saling menghormati teman yang berbeda agama atau suku dan tidak membeda-bedakannya Tidak menyontek.
Penutup
Harus diterima bahwa kita dihadapkan pada berbagai jenis antagonisme dan konflik, yang datang dan pergi dan mengambil banyak wajah dan bentuk. Hal ini disebabkan berbagai keadaan, antara lain kurangnya keakraban dengan keterbukaan dan keragaman (pluralitas). Masyarakat juga tidak terbiasa dengan kemajuan yang terjadi dalam lingkungan yang terbuka, demokratis, dan pluralistik. Akibatnya, timbul kecurigaan dan ketegangan di antara berbagai sektor masyarakat dan negara. Aspek moderasi beragama menuntut adanya keterbukaan, penerimaan, dan kerjasama dari semua kalangan. Akibatnya, setiap pemeluk agama, tanpa memandang ras, suku, budaya, agama, atau preferensi politik, harus mau mendengarkan dan belajar satu sama lain untuk berlatih mengelola dan mengatasi kesenjangan pemahaman agama di antara pemeluk semua agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H