Mohon tunggu...
Al faizin
Al faizin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Be happy cause happiness is contagious

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Sistem Pendidikan di Jepang Lebih Unggul dari Indonesia?

4 April 2023   23:55 Diperbarui: 5 April 2023   01:24 3058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jepang adalah salah satu negara yang paling sukses secara teknologi. Dapat dikatakan bahwa Jepang adalah negara paling unggul di Asia Timur dalam hal kualitas dan kuantitas. 

Selain sukses di bidang teknologi yang selalu inovatif, Jepang juga dikenal dengan sistem pendidikannya, sehingga tidak heran jika negara yang dikenal sebagai "Negeri Matahari Terbit" ini masuk dalam kategori Jepang. negara dengan pendidikan terbaik di dunia. Namun, apakah faktor sistem pendidikan yang baik di Jepang berpengaruh terhadap perkembangan pribadi warga negara Jepang?

Jepang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia karena sudah memiliki kekayaan sumber daya dalam hal infrastruktur dan tenaga kerja terampil. Negara-negara berkembang memandang Jepang sebagai model bagaimana meningkatkan standar pendidikan. 

Menurut PISA(Program Penilaian Pelajar Internasional), Indonesia saat ini memiliki standar pendidikan yang rendah. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini berada di urutan ke-72 dari daftar ke-77.

 Ini adalah akibat dari sistem pendidikan Indonesia dan kemampuan guru yang tidak memadai. Sistem pendidikan Indonesia bisa belajar banyak dari Jepang. Karena Jepang adalah negara maju dengan kualitas yang lebih tinggi, Jepang secara konsisten mengungguli negara lain dalam hal teknologi dan pendidikan dari dulu hingga sekarang. 

Selain akademik, prinsip-prinsip seperti kesopanan, kejujuran, empati, dan simpati juga ditekankan di sekolah-sekolah Jepang. Anak-anak di Jepang diajari lebih banyak tentang sopan santun, rasa hormat, mengembangkan kepribadian yang positif, dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai dan konvensi yang ditetapkan saat mereka berusia dari 0 sampai 3 tahun.

Di Indonesia, banyak orang tua dan guru yang masih memandang peran mereka sebagai siswa hanya dari sudut pandang akademik, terkadang mengabaikan kebutuhan untuk mengikuti proses secara positif. 

Di Indonesia, nilai yang tinggi lebih diutamakan daripada kejujuran. Misalnya, banyak guru besar membantu siswa lulus Ujian Nasional  dengan memberikan kunci jawaban untuk mempertahankan akreditasi sekolah yang menurunkan standar pendidikan di Indonesia. Berikut ini akan di jelaskan perbandingan antara sistem pendidikan di Jepang dan Indonesia sebagai berikut :

1. Pola Pikir Siswa

Agar siswa dapat belajar lebih efektif, keterampilan pemecahan masalah dan pemikiran kritis lebih sering diajarkan di Jepang. Di Indonesia, guru di sekolah cenderung lebih sering meminta siswanya untuk menghafal.

2. Transportasi

Di Jepang, siswa dianjurkan untuk berjalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi umum ke sekolah untuk menghidari kemacetan dan memperburuk polusi udara. Sedangkan banyak siswa Indonesia yang mengendarai kendaraan  mobil dan sepeda motor ke sekolah.

Siswi jepang sedang bersepeda ( sumber : goikuzo.com)
Siswi jepang sedang bersepeda ( sumber : goikuzo.com)

3. Perlengkapan Sekolah

Anak-anak di jepang menggunakan sepatu khusus di sekolah ketika mereka tiba di sekolah untuk mencegah lumpur atau kotoran masuk ke lantai. Mereka juga menggunakan tas yang disediakan sekolah. di Indonesia anak-anak memanfaatkan barang-barang mewah untuk pergi ke sekolah untuk memperlihatkan anak mana yang kaya dan kurang.

Rak sepatu khusus sekolah di jepang (sumber : Quora.com)
Rak sepatu khusus sekolah di jepang (sumber : Quora.com)

4. Bidang Studi Pelajaran yang ada di Sekolah

Jumlah mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah Jepang lebih sedikit daripada di Indonesia, memungkinkan siswa untuk lebih berkonsentrasi pada mata pelajaran yang mereka anggap menarik. Siswa di Indonesia merasa tertekan dan bosan di sekolah karena mereka diharapkan mahir dalam berbagai mata pelajaran.

5. Etika dan kedisplinan

Di Jepang, siswa hanya mengikuti ujian mata pelajaran ketika mereka berada di kelas empat, yang setara dengan anak berusia 10 tahun. Ini dikarenakan sejak usia tiga tahun, anak-anak sudah diajari pelajaran penting tentang bagaimana berperilaku di depan umum dan bagaimana bersikap sopan. Bahkan di Indonesia, di mana etika sedang merosot dan kedisiplinan perlu diperkuat.

( sumber : niindo.com)
( sumber : niindo.com)

Sistem pendidikan di Indonesia menghimpun kekayaan kognitif siswa, termasuk nilai, hasil ulangan, dan hasil ulangan harian lainnya. Agar pendidikan Indonesia lebih canggih dan berkembang di masa depan, sistem perlu diubah sehingga memasukkan aspek afektif dan kognitif. 

Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki banyak kesempatan untuk belajar dari negara industri seperti Jepang yang terkenal dengan sistem pendidikan yang kuat dan teknologi yang berkembang pesat. sistem pendidikan Jepang, yang menekankan kualitas emotif, kognitif, dan psikomotorik. disiplin, sopan santun, dan menanamkan aturan dan cita-cita sejak usia muda. 

Hasil tes dan rapor tidak terlalu signifikan, mereka hanya digunakan untuk menentukan masuk ke SMP, SMA, atau perguruan tinggi. Untuk evaluasi lebih lanjut, digunakan perbandingan sistem pendidikan di Indonesia dan Jepang. Tidak terkecuali pendidikan di Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan, namun peninjauan tetap harus dilakukan untuk memastikan bahwa pendidikan di Indonesia selalu bergerak maju, agar mampu melahirkan generasi emas yang akan eksis di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun