Mohon tunggu...
Alfaiz Ageng Nugraha
Alfaiz Ageng Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - penulis pemula

seorang penulis pemula yang masih muda

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pantai Srakung yang Belum Diketahui Banyak Orang Tahu, Seperti Pantai Pribadi

30 April 2021   09:12 Diperbarui: 30 April 2021   09:24 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berlibur di pantai sudah seperti menjadi menu liburan yang wajib bagi saya dan teman teman kampus. Tetapi terkadang kami tidak bisa menikmati liburan secara lebih leluasa karena ramainya orang-orang di pantai. Sebut saja misal pantai parangtritis di bantul, pantai sadranan di gunung kidul atau pantai glagah di kulonprogo yang sangat ramai dengan wisatawan baik lokal maupun asing. Kami ingin menikmati pantai yang masih sepi pengunjung dan belum tercampur tangan manusia atau bisa disebut hidden gems. Hidden gems adalah seperti suatu berlian yang tersembunyi atau maksudnya pantai dengan pemandangan yang indah dan belum diketahui banyak orang.

Seperti namanya pantai tersembunyi, pastinya akses yang dilalui tidaklah mudah seperti pantai parangtritis atau lainnya. Kali ini saya dan teman-teman mencoba pantai srakung setelah melihat beberapa artikel tentang pantai pribadi di Gunungkidul. Pantai Srakung ini terletak di Padukuhan Nujo Desa Pucung, Kecamatan Girisubo Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai Srakung ini ditempuh kurang lebih dua hingga dua setengah jam perjalanan dari pusat kota Yogyakarta. Karena lokasi Pantai Srakung berada di ujung timur Gunungkidul dan hampir berbatasan dengan Pacitan. Menuju Pantai Srakung juga tidak terlalu banyak ada petunjuk arah jadi saran kami untuk menggunakan google maps.

Saya dan teman teman sepakat untuk ke pantai srakung di tengah liburan pergantian semester. Sebelumnya saya menginginkan intiuk camping di Pantai Srakung ini tetapi dibatalkan karena belum mengetahui kondisi dari Pantai Srakung akhirnya kami memutuskan untuk berangkat pagi pagi. Segala kebutuhan kami siapkan mengingat di Pantai Srakung tidak ada pedagang atau fasilitas fasilitas lainnya. Kami 8 orang berangkat pukul 4 Pagi dan kami perkirakan sampai jam 6 pagi. Sepanjang perjalanan kami hanya mengandalkan Google Maps dan sesekali bertanya kepada warga yang sedang jalan jalan atau menyapu halaman.

Setelah kami menghabiskan 2 jam perjalanan akhirnya kami sampai di Pantai Srakung, pantai yang memiliki keindahan yang luar biasa. Pantai ini terletak di teluk dengan diapit tebing di sisi kanan dan kiri ini dan memiliki pasir putih yang landai. Di Pantai Srakung bahkan hampir tidak ditemui sampah plastik. Tumbuhan liar di sekeliling menambah indahnya pemandangan khas laut yang menenangkan. Kamu juga bisa memandangi beberapa kelompok kepompong kecil yang bertebaran di pantai. Sekelompok kupu-kupu beraneka warna yang beterbangan menandakan udara di sekitar masih jauh dari gangguan segala bentuk pencemaran.

Dulunya sebelum ke pantai penikmat harus berjalan sekitar 1 kilometer sebelum mencapai bibir pantai dan harus melalui jalan bebatuan yang dibuat berdasarkan inisiatif warga sekitar Pantai Srakung. Tetapi saat kami datang sudah ada tempat untuk parkir, karena tidak ada penjaga parkir saran dari kami supaya membawa barang-barang pentingnya. Saat menginjakkan pasir putih pertama kali di pantai srakung seperti bersatu dengan alam. Alam indonesia yang masih terjaga dan belum dirusak oleh tangan tangan manusia.

pic by me
pic by me

Kami ada 8 orang duduk di bibir pantai menikmati desir ombak yang menghantam karang. Bahkan teman saya termenung di bibir pantai seakan bercerita pada alam. Cuaca disini memang cocok untuk menenangkan diri dari sesak padatnya kota jogja. Bukan untuk sebuah pelarian akan tetapi untuk sadar akan indahnya alam ciptaan tuhan ini. Kami saling bercerita dan mendengarkan sambil ditemani lantunan musik indie agar suasana pantai makin terbangun. Saya dan teman teman bergiliran untuk berkeluh kesah baik itu tugas atau masalah lainnya. Diantara kami bercerita tentang masalah tugasnya, masalah percintaannya, dan juga menceritakan hal hal konyol yang dialami.

Kami tak lupa menyiapkan diri dengan membawa air minum yang banyak, makanan ringan atau berat berupa nasi bungkus atau roti karena di Pantai Srakung belum ada pedagang. Nampaknya warga sekitar yang rata-rata bermata pencaharian sebagai petani belum banyak memanfaatkan pantai untuk menambah penghasilan dengan berjualan makanan dan minuman di wilayah sekitar pantai. Di Pantai Srakung fasilitas toilet belum tersedia, jadi jika kamu kesini harus bersiap untuk menumpang mandi di rumah penduduk setempat.

pic by me
pic by me

Pantai Srakung memang cocok bagi masyarakat yang senang menyendiri atau ingin menenangkan diri. Melepaskan lelah dari urusan duniawi dengan sejenak menikmati keindahan serta suara debur ombak yang tiada hentinya untuk mengembalikan suasana hati yang tak menentu menjadi normal. Pesan saya kepada teman-teman untuk untuk tidak meninggalkan sampah dalam bentuk apapun. Kumpulkan sampahmu terlebih dahulu di plasti dan buang kantong plastik saat menemui tong sampah. Saya dan teman teman juga tak lupa mengucapkan terima kasih pada warga sekitar yang telah memandu arah perjalanan kita.

Pesan saya untuk kalian yang mau kesana agar tetap menjaga Pantai Srakung agar tetap asri dan nyaman untuk dikunjungi. Semoga bermanfaat,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun