Mohon tunggu...
Alfain Aknaf Rifaldo
Alfain Aknaf Rifaldo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia

Hanya mas mas biasa yang tidak kuat mengonsumsi kopi tanpa air Instagram : @aaknafr

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mencintai Alam Tanpa Jadi Pendaki

23 Maret 2021   20:07 Diperbarui: 23 Maret 2021   20:23 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghemat konsumsi listrik bisa dilakukan dengan berbagai cara. Dari yang termudah seperti mecabut kabel barang elektronik jika sedang tidak dipakai sampai mengurangi barang elektronik dengan konsumsi daya listrik yang besar. Hal ini saya rasa bisa dilakukan oleh semua orang, bahkan oleh anak kecil sekalipun, tentu dengan pengawasan orang tua.

Sama seperti listrik, air pun harus kita hemat. Di beberapa tempat, air bersih yang layak konsumsi bisa jadi sangat langka. Konsumsi dalam konteks ini tidak mesti diminum, namun untuk keperluan lainnya juga seperti mandi dan mencuci. Untuk itulah bagi daerah yang diberi kecukupan dalam hal air agar lebih berhemat dalam konsumsinya.

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghemat air, seperti contohnya memastikan tidak ada air lagi yang menetes dari keran atau menggunakan air secukupnya saja. Mulailah ganti keran air yang ada di rumah dengan keran yang memiliki debit air yang lebih sedikit. Jika hal ini dilakukan oleh banyak kepala keluarga, tentu akan semakin banyak air yang tidak terbuang sia-sia.

Menghemat listrik dan air selain membantu menjaga kelestarian lingkungan juga pastinya sangat membantu meringankan biaya tagihan rumah tanggamu. Ingatlah bahwa salah satu hal yang paling membahagiakan dalam hidup adalah ketika alam lestari dan rekening berisi.

Mengurangi, memilah dan mengolah sampah

Sampah-sampah yang dihasilkan oleh manusia rupanya kian hari kian banyak, apalagi kebanyakan adalah sampah plastik, sehingga apabila dibiarkan akan semakin menumpuk dan menyebabkan berbagai masalah lingkungan. Sudah banyak contoh penyakit yang timbul akibat lingkungan yang dekat dengan limbah dan sampah, seperti diare, demam berdarah dan lainnya.

Oleh karena tidak bisa dibiarkan begitu saja, maka banyak relawan pemerhati lingkungan yang mempunyai ide untuk mengolah sampah menjadi sesuatu yang mempunyai nilai guna dan nilai jual. 

Sampah yang perlu diperhatikan untuk diolah kembali adalah sampah anorganik karena sampah tersebut tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme. Sedangkan sampah organik bisa diuraikan oleh makhluk hidup, namun masih bisa diolah pula untuk menjadi pupuk kompos.

Karena ada perbedaan jenis sampah tersebut, maka diperlukan pemilahan sampah agar tidak tercampur antara sampah organik dengan sampah anorganik. Tujuannya jelas agar memudahkan pekerjaan para pengolah sampah tersebut. 

Cara memilahkan sampah pun sebenarnya sangat sederhana, cukup sediakan dua tempat sampah dengan ditempeli label keterangan 'sampah organik' dan 'sampah anorganik'.

Sampah-sampah anorganik yang tidak bisa diurai oleh mikroorganisme bisa diolah menjadi banyak hal, tergantung kreatifitas pengolahnya masing-masing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun