Â
 Mengikuti program asistensi mengajar di SMKN 1 Batu adalah salah satu pengalaman yang paling berharga dalam perjalanan akademik dan profesional saya. Program ini tidak hanya memberikan saya kesempatan untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga memperkaya pemahaman saya tentang dunia pendidikan dan tantangan yang dihadapi oleh guru maupun siswa di era modern ini.  Sebagai asisten pengajar, saya diberi tanggung jawab untuk membantu guru dalam menyampaikan materi, memberikan bimbingan kepada siswa, serta membantu mereka memahami pelajaran secara lebih mendalam. Mata pelajaran yang saya asisteni adalah Sejarah, saya diberi tanggung jawab mengajar di tiga kelas diantaranya: X Busana 3, XI Kuliner 1, XI Busana 2. Saya memulai tugas ini dengan antusiasme besar, tetapi juga dengan sedikit rasa gugup, karena saya ingin memastikan bahwa saya mampu memberikan dampak positif bagi siswa.
  Pada hari pertama, saya disambut dengan hangat oleh guru dan siswa. Meski ada sedikit rasa canggung di awal, suasana cepat mencair berkat keramahan mereka. Saya segera menyadari bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, dan inilah tantangan sekaligus peluang bagi saya untuk mencoba pendekatan pengajaran yang variatif. Salah satu metode yang saya gunakan adalah diskusi kolaboratif, serta TGT (team games tournament). Metode ini tidak hanya membuat siswa lebih aktif, tetapi juga membantu mereka memahami materi dengan cara yang lebih menyenangkan.Â
Salah satu momen paling berkesan adalah ketika saya melihat siswa yang awalnya kesulitan memahami materi akhirnya berhasil menguasainya. Momen-momen seperti ini mengingatkan saya akan pentingnya peran guru dalam membangun kepercayaan diri dan kemampuan siswa. Selain itu, saya juga belajar bahwa menjadi guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan kesabaran, kreativitas, dan kemampuan komunikasi yang baik untuk dapat menjalin hubungan yang efektif dengan siswa. Tentu saja, perjalanan ini tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya saya menghadapi tantangan, seperti siswa yang kurang termotivasi atau materi yang sulit disampaikan. Namun, dengan bimbingan dari guru pembimbing dan dukungan dari siswa lainnya, saya belajar untuk menghadapi setiap tantangan dengan lebih percaya diri.
Pengalaman asistensi mengajar di SMKN 1 Batu tidak hanya memperkaya wawasan saya tentang pendidikan, tetapi juga membantu saya berkembang sebagai individu. Saya belajar untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan memperkuat rasa tanggung jawab. Saya merasa bersyukur atas kesempatan ini dan berharap bahwa pengalaman ini dapat memberikan kontribusi positif, baik bagi diri saya sendiri maupun bagi siswa yang saya bantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H