Dengan akar musik yang terhubung erat dengan gerakan punk rock, musik gothic mengeksplorasi tema-tema kegelapan, kematian, cinta yang penuh tragedi, hingga alienasi sosial.Â
Band-band seperti Joy Division dengan suara khas Ian Curtis yang melankolis dan atmosfer gelapnya, menjadi tonggak awal dalam perkembangan aliran ini.
Selain aspek musikalnya, Britpop dan Gothic juga mempengaruhi fashion pada kala itu. Musik gothic menjadi simbol dari subkultur goth yang berkembang pada era tersebut.Â
Subkultur goth muncul sebagai reaksi terhadap budaya dominan pada masanya, dengan fokus pada estetika gelap, pakaian dengan dominasi warna hitam, make-up yang dramatis, serta seni eksperimental yang bertema misterius.
 Para penggemar musik gothic tidak hanya merayakan aspek musikalnya, tetapi juga menjadikan gaya hidup goth sebagai bagian integral dari identitas mereka. Pada pertengahan tahun 1980-an, musik gothic mencapai puncak popularitasnya dengan munculnya band-band seperti The Sisters of Mercy, Fields of the Nephilim, dan The Mission.Â
Suara yang teatrikal, distorsi gitar yang gelap, vokal yang emosional, dan lirik-lirik yang menghadirkan gambaran kegelapan menjadi ciri khas dari era gothic ini. Lagu-lagu seperti "Temple of Love" oleh The Sisters of Mercy dan "Moonchild" oleh Fields of the Nephilim menjadi lagu-lagu ikonis dari periode ini.
Meskipun puncak popularitasnya terjadi pada era 80-an, musik gothic tetap memiliki pengaruh yang kuat pada musik kontemporer. Pengaruh suara gelap, atmosfer yang intens, dan tema-tema kegelapan masih dapat ditemukan dalam karya-karya seniman modern seperti Chelsea Wolfe, HEALTH, dan Zola Jesus.Â
Musik gothic terus menginspirasi generasi baru seniman untuk mengeksplorasi ketidaknyamanan dan kegelapan dalam karya-karya mereka.Â
Dengan sejarah yang kaya dan kompleks, musik gothic tetap menjadi salah satu genre yang menarik perhatian para pecinta musik yang mencari suara yang lebih dalam dan misterius.Â
Dari perkembangan awalnya dalam gerakan post-punk hingga populernya dalam subkultur goth pada era mid-80-an, musik gothic terus membawa pendengarnya dalam perjalanan emosional yang gelap namun memikat. Â
Pengaruh musik gothic dan Britpop meluas berkembang sangat jauh melampaui tahun 80-an dan 90-an, mempengaruhi suara-suara bagi seniman kontemporer di berbagai genre. Band-band seperti The xx, Florence + The Machine, dan Arctic Monkeys mengambil inspirasi dari melodi-melodi melankolis musik gothic dan romantisme Britpop, dengan perpaduan gaya mereka sendiri ke dalamnya.Â