Celana berbahan kain jeans yang dianggap paling modis, dan memiliki kesan kasual karena cocok dipadukan dengan baju apa saja, jika rusak dan tak terpakai justru menimbulkan masalah bagi lingkungan. Apalagi ditambah kepopuleran celana jeans ternyata tak sepadan dengan kontribusinya yang membuat alam sekitar rusak karena limbah.
Dilansir dari Vice, setiap tahun terdapat sekitar 2 miliar celana Jeans yang diproduksi di seluruh dunia. Hal ini bisa dibayangkan betapa banyak produksi air yang digunakan untuk membuat celana jeans.
Bahan yang digunakan juga tak ramah lingkungan karena adanya zat kimia yang dapat mencemari lingkungan. Hingga proses pembuatannya mengakibatkan air tercembar karena penggunaan bahan kimia pewarna yang berbahaya.
Banyaknya limbah tekstil terutama kain jeans yang sulit terurai di tanah membuat sebagian orang mulai berinovasi agar dampak dari limbah celana berbahan denim atau jeans tidak hanya berakhir dan menumpuk di TPA. Â Kesadaran untuk memanfaatkan kain jeans bekas menjadi barang yang punya niat jual mulai dilakukan.
Salah satunya D’belel, UMKM asal Blitar yang mendaur ulang limbah celana jeans jadi barang bernilai jual dengan berbagai aneka tas, dan souvenir yang dibutuhkan masyarakat.
D’Belel, Brand Ramah Lingkungan Manfaatkan Limbah Celana Jeans
Perempuan paruh baya bernama Ardhiana Malrasari merupakan pemilik dari brand D’Belel. Berawal dari memanfaatkan limbah celana jeans dari pekerja tambang milik suaminya, perempuan yang tahun ini berusia 44 tahun mulai menekuni menjahit sejak tahun 2015 ketika telah mulai belajar membuat tas.
Tak hanya memperhatikan kualitas, pemanfaatan limbah kain jeans bekas juga menerapkan ketelitian dan kecermatan tinggi. Selain itu, produk dari D’Belel ini juga memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga bumi dengan memakai produk ramah lingkungan dengan memanfaatkan barang bekas untuk memperpanjang usianya.Â
Sisi unik dari usaha D’belel ini juga mengajak kerjasama orang disabilitas dalam setiap pembuatan produk, serta pembelian dari tiap produk bakalan berbeda antara satu dengan lainnya, jadi limited edition. Oh ya, tak hanya berbentuk tas saja, loh. Produk yang ditawarkan ada berbagai jenis, mulai dari ransel, topi, sling bag, hingga dompet.