Akhirnya aku mencari beberapa pekerjaan lain selain menulis sastra koran; mulai dari pernah jualan bunga saat pandemi, menjadi content creator dan editor di sebuah media online, hingga akhirnya memilih menjadi blogger karena waktu yang fleksibel.
Tak Hanya Skill Menulis, Jadi Blogger Bikin Multitasking
Hampir setahun ini aku memutuskan mulai kembali menghidupkan rumah karyaku di blog. Tak hanya itu saja, aku juga mulai mencari beberapa komunitas blogger di media sosial sebagai penunjang untuk meningkatkan skill.
Mulai follow blogger-blogger professional agar skill semakin terasah, terutama dalam mencari job blogger. Tak lupa ikutan beberapa lomba blog yang banyak diadakan oleh beberapa brand tertentu. Ternyata penghasilan blogger jika jadi hunter kompetisi, hadiahnya nggak main-main.. Ada uang tunai, motor, hadiah liburan, produk tertentu, dan masih banyak lagi yang bikin semangat buat tetap ikutan lomba blog.
Meskipun keliatannya cuman lomba blog, ternyata pesaingnya itu, loh. Udah professional dan ahli di bidang menulis lomba. Apalagi ternyata aku baru tahu bahwa menjadi blogger, tak hanya butuh skill menulis saja, tetapi skill pendukung lain juga harus ikut berkembang.
Seperti halnya kemampuan fotografi dan desainer agar nantinya tampilan blog lebih menarik untuk dibaca sampai habis. Selain itu, kemampuan videografi sebagai  content creator juga menjadi skill dasar yang harus terasah, karena beberapa job serta lomba blog harus menyertakan video reels untuk diunggah di media sosial.
Terkadang ingin menyerah karena belum ada satu lomba blog yang pernah memenangkan kompetisi, mungkin hanya menang di kategori reels Instagram. Tapi ya kata Mbak Widyanti salah satu blogger professional, jika ingin menang lomba harus ikut minimal 100 lomba blog. Walah, aku aja masih ikutan sekitar 10 lomba, kurang 90-an bearti ya. Hehe.
Tak hanya lomba di blog pribadi, aku juga beberapa kali ikutan lomba di platform blog umum seperti Kompasiana. Saat Ramadan lalu ikutan challenge menulis 30 hari, rasanya seru tiap hari harus punya ide agar peluang menang makin terbuka lebar.
Seperti  halnya tulisan ini yang diikutkan Lomba Blog Cak Kaji yang diadakan oleh Kompasianer dari Jawa Timur. Akhirnya sekalian nulis uneg-uneg setahunan ini jadi blogger yang membuatku makin multitasking dengan berbagai skill.
Kehadiran Komunitas Cak Kaji yang kuketahui baru-baru ini sebenarnya membuatku senang, karena beberapa waktu lalu sempat mencari komunitas Kompasianer yang berasal dari Jawa Timur. Sebagian besar yang kucari berasal dari Jakarta, dan Jawa Barat. Akhirnya melalui Instagram Pak @BelalangCerewet aku baru tahu adanya Kompasianer Jatim melalui lomba blog ini.
Cak Kaji sendiri dalam sebuah postingan Kak Nurul Rahmawati merupakan singkatan dari Cangkrukan Kompasianer Jatim yang resmi terbentuk pada 10 Oktober 2023. Jadi emang baru banget, tapi kehadirannya membuatku makin semangat untuk ikutan berbagai event dari Cak Kaji.