Mohon tunggu...
Alfa Anisa
Alfa Anisa Mohon Tunggu... Editor - Penulis Blitar

Saat sedang sendirian, lebih suka menikmati waktu untuk berimajinasi, melamun dan menyendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kata Emak: Jika Sehari Tidak Bersedekah Rasanya Ada yang Kurang

9 April 2023   23:21 Diperbarui: 10 April 2023   00:13 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku iri sama Mbak Nah, meskipun orang kaya tapi dia tahu cara menggunakan hartanya untuk kebaikan," kata emak mulai menceritakan sosok Mbak Nah.

Mbak Nah merupakan seorang PNS yang mungkin jabatannya sudah tinggi di suatu instansi, begitu pula suaminya. Namun, ia dikenal sangat dermawan, seolah hartanya terus berputar untuk bersedekah, mulai buka puasa, sedekah tiap subuh, dan entah masih banyak lagi.

"Mbak Nah itu sedekahnya dimana-mana, Ya Allah kok ya baik banget," kata emak memuji kebaikan Mbak Nah.

Aku sempat terdiam sebentar, mengingat sosok Mbak Nah yang keduanya selalu kompak dalam kebaikan. Termasuk mendirikan majelis sholawat barzanji untuk satu kampung. Tanpa emak dan Mbak Nah, mungkin majelis sholawat itu tak akan ada hingga sekarang.

"Sebenarnya Mbak Nah itu terinspirasi untuk bersedekah dari njenengan, Lo, Mak," kataku yang membuatnya sedikit terkejut.

"Halah, ya nggak mungkin to," sanggah emak tak percaya.


"Mbak Nah barangkali malah berpikir sebaliknya, Mak. Walaupun secara ekonomi termasuk kurang mampu, tapi emak sering bersedekah, makanya ia jadi terinspirasi," kataku."

Tak hanya bersedekah di bulan puasa, emak juga terkadang bercerita bahwa sering bersedekah diam-diam dengan membagikan sayuran hasil panen di sawah kepada orang-orang saat akan berangkat sholat subuh di masjid. 

Ah, Mak. Semoga senantiasa menginspirasi banyak orang, termasuk anakmu yang bungsu ini. Karena darimu aku belajar banyak hal tentang kebaikan, kehidupan, dan makna dari rasa syukur kepada Tuhan. 

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun