Temaram belum bisa menjagai,
Kau masih berada di gua dan menanti pagi,
Rengkuhan dan sayatan yang hadir di mimpi,
Membangunkanmu sekali lagi,
Kau masih terdiam lunglai di tempatmu kini.
Tidak kau bicarakan hari ini,
Sang pelaku atas rasa sakit hati,
Atau bekas pukulan kenyataan diri,
Yang kau inginkan mati dan tersisih sendiri.
Tidak kau ungkapkan hari ini,
Bentuk pengkhianatan atas kabutmu kini,
Rasa tangguhmu yang kau ingkari,
Kau ingin marah namun kau takut menjadi mati,
Takut orang-orang akan bergegas pergi.
Tak apa bila kau butuh waktu,
Kita bisa bicara lain waktu.
Waktu akan lebih tahu tentang kesiapanmu,
Siap akan lukamu, perjuanganmu dan akhir penantianmu.
11 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H