Seorang profesor fisika dari University of Manchester pernah menyatakan satu-satunya planet yang mungkin akan ditempati manusia di masa mendatang adalah Planet Mars.
Brian Cox sang fisikawan dalam tulisannya meyakini di masa lalu bahwa Mars pernah mendukung adanya kehidupan. Selain Cox, para jenius seperti Jeff Bezos dan Elon Musk berada dalam satu jalur dalam mewujudkan kehidupan di Mars.
Banyak aspek yang harus dipenuhi sebelum kehidupan manusia dapat bergeser ke Mars, terutama yang berkaitan dengan teknologi serta keselamatan baik selama perjalanan maupun setelah tiba di lokasi.
Elon Musk terus berupaya merealisasikan kolonisasi manusia di Mars. Tujuannya untuk menciptakan tempat tinggal cadangan bagi manusia yang akan dibangun disana.
Hal tersebut juga dilakukan dalam rangka menyelamatkan spesies yang ada di muka bumi. Lembaga pemerintahan pun turut ingin mewujudkan hal ini.
Agensi Pemerintah NASA telah memiliki sebuah robot semi otonom yang menyerupai wujud 'Iron Man' yang diberi nama Valkyrie. Hal ini dilakukan dalam mewujudkan program eksplorasi Planet Mars milik NASA pada tahun depan.
Musk melalui perusahaan SpaceX telah merancang roket daur ulang yang mampu mengangkut logistik dan manusia bernama Starship menuju Mars. Dalam waktu dekat tepatnya 2020 kelak, Starship akan melakukan orbit pertama di sekitar bumi.
Selanjutnya, pada tahun 2022 akan meluncurkan misi kargo dan 2024 mendatang apabila sukses akan melakukan misi berawak menuju ke Mars.
CEO SpaceX tersebut bahkan telah membuat rancangan anggaran dalam membangun sebuah kota di planet merah.
Dikutip dari Gadget Now, anggaran yang dibutuhkan menurut Musk yakni sekitar 143 ribu triliun rupiah. Setara dengan 10 persen dari anggaran militer Amerika Serikat tahun 2019 dan tiga kali lipat pendapatan pajak AS pada tahun lalu.
Meski demikian ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian terlebih dahulu, yakni masalah keamanan dan kesehatan para astronot yang akan mengarungi luar angkasa.