Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Tol Langit dan Realisasi "Indonesia Merdeka Internet"

14 Agustus 2019   11:41 Diperbarui: 15 Agustus 2019   02:47 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Satelit Internet (Sumber: spacenews.com)

Proyek pembangunan infrastruktur nasional Palapa Ring atau yang sering disebut sebagai "tol langit" terus dikebut pengerjaannya. Ide ini diinisiasi langsung oleh Presiden Joko Widodo dan dijadwalkan rampung pada tahun ini.

Istilah tol langit bertujuan untuk menggambarkan akses bebas hambatan terhadap jaringan internet di langit Indonesia sehingga mampu menghubungkan antar wilayah sekalipun yang berada di pelosok negeri.

Proyek Palapa Ring menggunakan jaringan fiber optik baik di darat, laut, serta microwave dimana tujuan pembangunan ini dalam rangka mempercepat dan memperluas jaringan internet di seluruh wilayah tanah air.

Tol langit tersebut terdiri menjadi tiga paket, yakni Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur. Akan tetapi, pembangunan Palapa Ring Paket Timur menemui sedikit tantangan di lapangan.

Tantangan tersebut disebabkan lokasi kabel optik pada Palapa Ring Paket Timur yang melewati jalur pegunungan dimana akses jalan maupun transportasi masih sangat minim jika dibandingkan dengan lokasi lainnya.

Disana total terdapat 52 titik yang harus dikerjakan, sementara sebanyak 28 titik bahkan tidak memiliki akses sama sekali. Pengerjaannya pun harus melalui bantuan udara seperti bantuan helikopter.

Ilustrasi Satelit Internet (Sumber: spacenews.com)
Ilustrasi Satelit Internet (Sumber: spacenews.com)
Perusahaan telekomunikasi juga mengeluhkan apabila harus berinvestasi di wilayah tersebut. Ongkos investasi yang terbilang mahal kadang tidak sebanding dengan keuntungan yang diterima.

Belum lagi masalah keamanan pekerja yang sedang membangun proyek nasional tersebut. Meski banyak menemui halangan dan rintangan, Paket Timur sejauh ini sudah siap sebesar 98 persen.

Pembanguan Palapa Ring Paket Timur secara keseluruhan diharapkan rampung pada bulan ini. Sedangan Paket Barat dan Paket Tengah sudah mulai beroperasi.

Di samping itu, pemerintah juga tengah membangun proyek Satelit Republik Indonesia bernama Satria. Satelit Satria dilengkapi teknologi High Throughput Satellite (HTS).

HTS akan menghadirkan akses internet di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar atau yang disingkat 3T sebanyak 150 ribu titik. Akses ini diharapkan mampu membantu kebutuhan internet seperti di bidang pendidikan dan kesehatan.

Satelit Satria dijadwalkan siap meluncur pada kuartal kedua tahun 2022 mendatang. Dan selang waktu setahun berikutnya akan beroperasi dalam menyediakan akses internet di seluruh tanah air.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kehadiran Palapa Ring akan menjadi jembatan penghubung melalui internet dengan koneksi kabel fiber optik sejauh 22 ribu kilometer.

Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, Presiden Joko Widodo pun berencana menggaungkan 'Indonesia Merdeka Internet' dalam membuka lembar baru Indonesia di era digitalisasi.

Data milik Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa pada tahun 2018 sebanyak 171 juta jiwa sudah menggunakan internet dari total 260 juta jiwa seluruh penduduk Indonesia.

Pengguna jasa internet dapat dipastikan meningkat pesat apabila seluruh wilayah tanah air sudah memiliki akses terhadap internet. Kehadiran Palapa Ring harus disertai dengan edukasi dan literasi digital.

Ibarat dua sisi koin, kehadiran internet dengan akses cepat dan terjangkau dimana pun berada sangat rentan disalahgunakan. Masyarakat dituntut agar bersikap bijak dalam mengakses internet agar tidak merugikan diri sendiri maupun pihak lain.

Bogor, 14 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun