Proyek pembangunan infrastruktur nasional Palapa Ring atau yang sering disebut sebagai "tol langit" terus dikebut pengerjaannya. Ide ini diinisiasi langsung oleh Presiden Joko Widodo dan dijadwalkan rampung pada tahun ini.
Istilah tol langit bertujuan untuk menggambarkan akses bebas hambatan terhadap jaringan internet di langit Indonesia sehingga mampu menghubungkan antar wilayah sekalipun yang berada di pelosok negeri.
Proyek Palapa Ring menggunakan jaringan fiber optik baik di darat, laut, serta microwave dimana tujuan pembangunan ini dalam rangka mempercepat dan memperluas jaringan internet di seluruh wilayah tanah air.
Tol langit tersebut terdiri menjadi tiga paket, yakni Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur. Akan tetapi, pembangunan Palapa Ring Paket Timur menemui sedikit tantangan di lapangan.
Tantangan tersebut disebabkan lokasi kabel optik pada Palapa Ring Paket Timur yang melewati jalur pegunungan dimana akses jalan maupun transportasi masih sangat minim jika dibandingkan dengan lokasi lainnya.
Disana total terdapat 52 titik yang harus dikerjakan, sementara sebanyak 28 titik bahkan tidak memiliki akses sama sekali. Pengerjaannya pun harus melalui bantuan udara seperti bantuan helikopter.
Belum lagi masalah keamanan pekerja yang sedang membangun proyek nasional tersebut. Meski banyak menemui halangan dan rintangan, Paket Timur sejauh ini sudah siap sebesar 98 persen.
Pembanguan Palapa Ring Paket Timur secara keseluruhan diharapkan rampung pada bulan ini. Sedangan Paket Barat dan Paket Tengah sudah mulai beroperasi.
Di samping itu, pemerintah juga tengah membangun proyek Satelit Republik Indonesia bernama Satria. Satelit Satria dilengkapi teknologi High Throughput Satellite (HTS).
HTS akan menghadirkan akses internet di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar atau yang disingkat 3T sebanyak 150 ribu titik. Akses ini diharapkan mampu membantu kebutuhan internet seperti di bidang pendidikan dan kesehatan.